Dalam rangka Diesnatalis Program Studi Pendidikan Sosiologi UPI yang ke- VI dan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sosiologi UPI ke - V, Jurnalis Mahasiswa Pendidikan Sosiologi UPI mengadakan "LOMBA FOTOGRAFI JURNALISTIK" yang boleh diikuti oleh mahasiswa aktif Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Foto-foto peserta nantinya akan dipamerkan di puncak perayaan Diesnatalis Program Studi Pendidikan Sosiologi UPI yang ke- VI dan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sosiologi UPI ke - V.
LATAR BELAKANG
SASARAN KEGIATAN
LATAR BELAKANG
Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat sudah menyelinap ke
berbagai aspek kehidupan manusia seperti sosial, ekonomi, politik, budaya dan
religi. Sentuhan yang begitu kuat dari arus teknologi dan informasi akan menimbulkan
perubahan dalam aspek-aspek di atas. Masyarakat pun ikut terlarut dalam
perubahan yang sedemikian dahsyat. Kekuatan fisik tentu saja sangat tidak
diandalkan dalam menghadapi dinamika perubahan sosial yang begitu kuat dan
berlangsung dalam waktu yang sangat cepat. Di tengah gegap gempita perubahan
yang terjadi di zaman modern, aspek rasionalitas menjadi suatu hal yang sangat
urgen.
Mahasiswa sebagai
bagian dari masyarakat tentu sangat merasakan perubahan sosial. Kegelisahan
tentu saja mulai bermunculan ketika mahasiswa tidak mampu untuk menghadapi
perubahan zaman yang begitu cepat. Sikap kritis dari mahasiswa sangat
diharapkan agar tidak terhanyut dalam kebudayaan instan yang akhirnya
menghantarkan mereka pada "lubang kehancuran".
Secara realis,
dapat dikatakan bahwa mahasiswa merupakan orang yang sedang "duduk"
di bangku kuliah, memiliki idealisme dan semangat luar biasa. Jika ditelaah
dari perspektif epistemis, mereka mempunyai segudang pengetahuan yang menunjang
karakter akademis. Mahasiswa identik dengan pengetahuan, idealisme, masa depan,
agen perubahan dan berbagai atribut mulia lainnya. Tetapi, penulis sama sekali
tidak menafikan realitas di mana mahasiswa juga sering menjadi preman
intelektual yang kerap kali melakukan pelanggaran moral dan menyebabkan
lahirnya berbagai distorsi.
Perubahan zaman
yang begitu cepat dewasa ini telah melahirkan berbagai fenomena sosial.
Mahasiswa pun tidak bisa mengelak dari kenyataan ini. Aneka fenomena sosial
tersebut tanpa disadari telah melilit dan melingkari kehidupan mereka.
Perubahan iklim sosial yang begitu cepat tentu saja akan berdampak kepada
kehidupan mahasiswa. Sejenak berkaca pada fenomena sosial seperti pembangunan
mal di dekat kampus, kebijakan pemerintah yang mengorbankan rakyat banyak dan
sederet fenomena sosial lainnya. Berhadapan dengan hal-hal seperti itu,
eksistensi mahasiswa sebagai orang yang kritis patut dipertanyakan. Mahasiswa
seakan mati rasa di tengah euforia yang sebenarnya akan merugikan kehidupan
mereka.
Budaya "mati
rasa" atau lebih tepat matinya kepekaan sosial menjadi suatu momok yang
harus dihilangkan. Mahasiswa sebagai garda terdepan, yang memiliki segudang
pengetahuan dituntut untuk peka terhadap fenomena sosial di sekitar dan berani
untuk keluar dari lingkaran kekuasaan. Kepekaan mungkin tidaklah cukup untuk
mengobati matinya kepekaan sosial. Hal yang paling penting dan yang seharusnya
dilakukan yaitu melakukan langkah konkret, membentuk suatu pergerakan untuk
melawan hegemoni yang menelantarkan banyak orang. Selama mahasiswa terus berada
dalam cengkraman kekuasaan, selama itu juga mahasiswa menyandang status sebagai
mahasiswa yang mati rasa.
Maka, untuk memunculkan kembali
kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan sosialnya, Jurnalis Mahasiswa Pendidikan
Sosiologi akan menyelenggarakan Lomba Fotografi Jurnalistik. Fotografi adalah
salah satu unsur penting dalam menyampaikan suatu aspirasi pada diri seseorang
secara tersurat. Di mana di dalam sebuah karya yang
dihasilkan dari seni fotografi dapat menyampaikan maksud seseorang mengenai aspirasinya.
Begitu juga di dalam dunia jurnalistik saat ini. Rangkaian kata-kata yang
disusun menjadi sebuah berita tanpa foto yang mengabadikan kejadian tersebut,
bisa diibaratkan bagai sayur tanpa garam. Diharapkan dalam kegiatan ini akan
timbul motivasi diri, inovasi, dan semangat untuk berkecimpung dalam dunia
fotografi yang juga peka terhadap lingkungan sosialnya.
NAMA KEGIATAN
Nama kegiatan ini adalah “Lomba Fotografi
Jurnalistik”.
TEMA KEGIATAN
Tema kegiatan ini adalah “Culture for the Future”
TUJUAN KEGIATAN
Tujuan dari dilaksanakannya
kegiatan ini antara lain:
1.
Memotivasi
mahasiswa untuk mengenal dunia fotografi
2.
Memunculkan
fotografer-fotografer muda dan berbakat
3.
Mengarahkan
mahasiswa agar peduli terhadap lingkungan sosial
4.
Menyediakan
ruang kreativitas bagi penggemar fotografi
5.
Memacu semangat berkreasi mahasiswa melalui lomba
fotografi
Sasaran dari kegiatan ini adalah
mahasiswa aktif Universitas
Pendidikan Indonesia Bandung.
BENTUK KEGIATAN
Bentuk kegiatan ini adalah perlombaan
Fotografi Jurnalistik tingkat Kampus Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Tanggal
|
Kegiatan
|
Tempat
|
15 Desember
–
31 Desember 2015
|
Pendaftaran dan pengumpulan
karya
|
Kampus Universitas Pendidikan
Indonesia Bandung
|
01 – 05
Januari 2016
|
Penjurian
|
Kampus Universitas Pendidikan
Indonesia Bandung
|
09
Januari 2016
|
Pameran fotografi dan
pengumuman pemenang
|
Kampus Universitas Pendidikan
Indonesia Bandung
|
KETENTUAN LOMBA
1.
Lomba foto ini terbuka untuk mahasiswa aktif Universitas
Pendidikan Indonesia Bandung
2.
Lomba foto ini merupakan lomba perorangan tidak berbentuk
tim
3. Setiap peserta diwajibkan membayar biaya pendaftaran lomba sebesar
Rp10.000 per karya, dikirim ke nomor rekening panitia di Bank BNI Syariah
0401231193 atas nama Mida Lathifatul Hamidah.Scan slip pembayaran dilampirkan dalam pengiriman
karya melalui email. Jika telah transfer dan mengirim karya konfirmasi ke 0857
2181 2499 (Rima).
4.
Pilihan tema untuk foto adalah:
a.
Kebudayaan
b.
Fenomena Sosial
5. Foto yang diikutsertakan dalam
lomba adalah foto
yang belum pernah dipublikasikan dan belum pernah
diikutsertakan dalam kontes foto lain
6.
Foto yang dikirimkan
adalah hasil karya
sendiri, bukan hasil
rekayasa dan editing foto hanya diperbolehkan sebatas Basic editing (dalam photoshop
brightness/contrast, levels, hue/saturation)
7.
Ukuran foto minimal 3000 pixel dengan resolusi 300 dpi
8. Setiap karya foto harus menggunakan kaidah jurnalisme 5W + 1H (what, when, where, why, who, dan how)
9. Foto yang diikutsertakan dalam lomba harus diambil dalam periode
waktu Juni – Desember 2015
10.
Jumlah foto yang dikirimkan setiap peserta maksimal 3 (tiga)
foto
11.
Foto dalam format JPG dikirim melalui email ke jmpsupi@gmail.com dengan subjek Nama
Lengkap_NIM_Departemen/Prodi_Nomor Kontak_Judul Fotografi. Kemudian, peserta melakukan konfirmasi
pengiriman karya ke nomor 085721812499 (Rima Mirianti)
13.
Batas akhir penerimaan foto ialah pada Kamis, 31 Desember 2015 pukul 22.00 WIB
14.
Foto yang tidak mengikuti syarat dan ketentuan dinyatakan didiskualifikasi
15.
Kriteria penilaian mencakup
a.
Kesesuaian foto dengan tema (20%)
b.
Nilai berita/jurnalisme: muatan 5W+1H dan pesan (30%)
c.
Orisinalitas: ide dan hasil karya (30%)
d.
Estetika: keindahan karya (20%)
16.
Hak cipta foto tetap menjadi milik peserta
17.
Seluruh peserta boleh mengunggah fotonya ke media sosial seperti Facebook,
Instagram, dan Twitter dengan mencantumkan hashtag
#LombaFotoJMPS#JMPSUPI dan menandai akun JMPS. Foto terbanyak like/love/favorite akan mendapat hadiah
sebagai Foto Terfavorit.
18.
Seluruh karya peserta akan dipamerkan dan pemenang akan diumumkan pada acara Diesnatalis Program
Studi Pendidikan Sosiologi yang ke-6 dan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sosiologi yang ke-5 pada
Sabtu, 09 Januari 2016.
19.
Pemenang akan mendapat sertifikat dan hadiah menarik lainnya
20.
Keputusan dewan juri mutlak dan tidak dapat diganggu gugat
21.Untuk keperluan informasi lomba, peserta wajib add akun media sosial Jurnalis Mahasiswa Pendidikan Sosiologi
sebagai berikut :
b.
Fanspage :
Jurnalis Mahasiswa Pendidikan Sosiologi
22.
Hal lain diluar ini akan diatur kemudian.