Kita ketemu lagi di Santap Karya Cybersociology.
Banyak orang belum sadar satu fakta kecil tentang menghapus file di
komputer. Biasanya kita akan hapus file di komputer dengan tombol
Delete, kan? Tapi pernah kepikiran tidak bahwa ternyata ada cara
lain untuk menghapus file di komputer? Kali ini kita akan kupas tentang
apa bedanya
Delete dan Shift+Delete (maksudnya tekan Shift lalu tekan Delete), dan bagaimana perbedaan kecil itu bisa menyelamatkan banyak jiwa di luar sana...unch.
Kenalan dengan Recycle Bin
Pernah lihat ikon ini di desktop komputer teman pembaca?
Setelah dibuka... Ternyata oh ternyata!!
Seluruh file yang sudah kita hapus masih ada di dalamnya!
Recycle Bin itu sebenarnya apa sih?
Recycle Bin adalah tempat yang disediakan
Windows untuk menyimpan file-file yang sudah kita hapus, agar jika suatu
hari kita ingin mengembalikan file-file tersebut (mungkin karena salah
hapus atau apa), kita tidak panik mencari-cari.
Anggap saja seperti sebuah keranjang sampah yang suatu hari akan
diobrak-abrik sampahnya, mencari suatu hal yang kita tidak sengaja
buang.
Praktis, kan?
Delete vs. Shift+Delete
Selama ini, untuk menghapus berkas, biasanya kita
pilih berkasnya lalu tekan Delete, kan? Beberapa di antara kita mungkin
akan klik-kanan lalu pilih Delete.
Apa sebenarnya yang terjadi? Jika kita menekan Delete
saja, file yang kita pilih akan dipindahkan ke Recycle Bin.
Secara teknis itu sama saja dengan menghapus, hanya saja kita buang
file kita ke tempat sampah daur ulang, keranjang sampah sementara itu.
Tapi apa yang harus kita lakukan jika kita ingin menghapus file itu secara permanen?
Yang perlu kita lakukan adalah pilih file tersebut, lalu ketimbang menekan
Delete, tekan tombol Shift lalu tekan tombol Delete. Ini juga terkenal disebut dengan Shift+Delete.
Biasanya jika kita menekan Shift+Delete, sebuah
kotak dialog muncul menanyakan konfirmasi apakah kita akan menghapus
file terpilih secara permanen. Klik
Yes untuk melanjutkan, atau klik No untuk membatalkan perintah penghapusan.
Jadi, karena kita tahu sekarang Shift+Delete itu
menghapus permanen, mungkin kita bisa perkirakan kemanakah file-file
kita yang tiba-tiba hilang dan tidak bisa dikembalikan itu pergi—bisa
jadi salah tekan tombol, kan?
Analisis: Delete atau Shift+Delete?
Lebih mudah disajikan dalam bentuk tabel, kan?
Aspek
|
Delete
|
Shift+Delete
|
Setelah dihapus, file kemana?
|
Recycle Bin
|
Hilang secara permanen
|
Kelebihan
|
Bisa kembalikan file yang salah hapus atau file yang suatu hari kita perlukan lagi
|
Menyelamatkan ruang harddisk dan mengosongkan harddisk dari file-file yang tidak diperlukan
|
Kekurangan
|
Memenuhi harddisk—jika Recycle Bin terlalu penuh,
harddisk kita beresiko penuh, karena file tidak “benar-benar dihapus”
dari harddisk, hanya dipindahkan ke Recycle Bin
|
Jika file yang terhapus ingin kita kembalikan,
tidak ada satupun cara yang bisa kita lakukan—file yang dihapus sudah
menghilang secara permanen!
|
Social Analysis: Cybersociology Penghapusan File
Banyak di antara pengguna komputer Windows,
khususnya di Indonesia, yang masih belum paham betul tentang
pengoperasian komputer sendiri. Salah satunya mengenai penghapusan file.
Hal yang terkesan sangat trivial seperti ini bisa jadi fatal
jika kita tidak paham—bukan hal yang tidak mungkin jari kita secara
tidak sengaja menekan tombol shift selagi jari tangan kanan kita menekan
tombol delete. Setelah itu, tanpa kita sadari, malah kita klik tombol
Yes. Bam. File hilang. Permanen.
Virus, Malware, dan berbagai software jahat lainnya
juga kerap kali melakukan penghapusan permanen saat mereka
mengobrak-abrik data yang tersimpan dalam komputer kita. Selain itu,
melakukan penghapusan permanen terhadap file-file virus
belum tentu akan menghilangkan virus itu sendiri—karena pada dasarnya
virus itu terus menduplikasikan dirinya sendiri, setiap kali dihapus
sekalipun, virus itu akan muncul kembali. Karena itulah banyak antivirus
yang tidak becus dalam menghapus virus (iya,
kamu, antivirus huruf A warna hijau).
Untuk menghapus virus, kita harus memastikan virus itu sudah tidak ada dalam memori (bunuh
prosesnya), tidak ada dalam layanan yang sedang berjalan di Windows,
hapus entri virus itu dari Startup dan Registry, baru hapus file
virusnya. Saya pribadi berhasil, secara tidak sengaja, melakukan
penghapusan virus shortcut manual di laptop teman. Kebetulan,
tapi berhasil.
Sebuah riset perlu dilakukan untuk mempelajari
karakter orang-orang, khususnya pengguna Windows, dalam menggunakan
komputer mereka. Secara spesifik, sebuah riset tentang apakah mereka
tahu tentang Recycle Bin dan tentang penghapusan file
dari komputer juga akan sangat bermanfaat dalam pengembangan produk
Windows oleh Microsoft, dan untuk mempelajari karakter pengguna komputer
secara umum. Ladang skripsi atau tesis, nih.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Oleh: Aldian, Anggota JMPS dan Mahasiswa Pendidikan Sosiologi 2015.