AKU, KAMU, WAKTU
Aku dan kamu mungkin terbatas oleh waktu, bukan karena jarak yang tak menentu.
Disaat dulu kita masih bersatu, tak ada hambatan untuk bertemu,
Disaat dulu kita masih berpadu, tak ada sekat untuk saling mengadu.
Namun kini semua menjadi sangat kaku, dimana waktuku sudah tak bisa lagi berpadu dengan waktumu.
Keluh kesahku kini tak menentu, tak tau arah tuk dituju.
Seperti debu debu yang mulai tersapu.
Kukira ini semua bukan salahku, pun juga bukan salahmu.
Namun sang waktulah yang sudah memberi tahu, bahwa kita tidak bisa lagi bersatu.
-Myin Avilyasar