Santap Karya: ENIGMA

ENIGMA

oleh: Nadia Hermawati


 Di tengah euforia berlumur nestapa 

Siapa sangka dirgantara mempertemukan kita, amat paripurna 

Saat itu buntala memadu dua insan menjadi satu 

Tapi perasaan yang niskala kian tak dihiraukan 

Kau dan aku berebut mengurai enigma 


Seribu purnama bergulir 

Rupamu menjelma fantom yang mengusik tidurku 

Memintal rasa, agar di dalammu aku amerta

 Alih-alih dirasuki delusi 

Aku kian memaksa dijadikan baskara dalam langitmu 


Rupanya bentalamu adalah riuh paling gaduh 

Kau bilang kepalaku terlampaui sunyi untuk membersamaimu 

Padahal atmaku maha ingar, maha sesak yang belum pernah kau temui di manapun 

Katamu aku terlalu bodoh untuk terlibat palagan tentang rasa 

Tapi harapku hanya merengkuhmu tanpa ada pertempuran 


Kemudian semesta murka, terpaksa memisah kita 

Kembali menjadi dua yang paling asing 

Kau maherta seakan pertemuan tempo hari tidak pernah terjadi 

Sedang aku kian dura 

Masih mencoba mengurai enigma