Langsung ke konten utama

Jurnalis Mahasiswa Pendidikan Sosiologi - UPI

Cari Blog Ini

Cerita Bersambung, Bagian I : Terlewati

pada tanggal September 02, 2022

Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya

https://drive.google.com/file/d/1OIgoEZY0fXSVXPV6ncRbs3dST4g6vW7h/view?usp=sharing

Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya

Postingan Populer

Surat Pernyataan Bebas LGBT UPI

JMPS UPI, Bandung- Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kini tengah menjadi sorotan publik. Pasalnya, laman resmi pmb.upi.edu/sarjana/sbmptn-2017/ saat di cek pada tanggal 13 Juni 2017 merilis Surat Pernyataan Bebas Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT).

Perayaan Kehilangan

Perayaan Kehilangan P erihal kehilangan; tentang rindu yang tak bisa diwujudkan, yang berakhir dalam ruang kehampaan. Teruntuk pria hebatku, sang pemilik dekapan hangat yang masih selalu aku dambakan; sang pemilik tangan kasar yang menjadi bukti suatu perjuangan; juga sang pemilik sikap tegas yang seringkali aku salah artikan. Menuliskan tentangmu saat ini seperti mengingkari janjiku sendiri, sebab aku tidak ingin lagi tenggelam dalam kesedihan ini. Namun meski bertahun sudah aku rayakan kehilanganmu, rasanya masih banyak hal yang ingin aku sampaikan untuk meluapkan kerinduan ini. Kali ini aku menyita air mata agar tidak deras seperti biasa, berusaha menyelesaikan elegi yang selama ini tersimpan rapi di hati. Ternyata butuh waktu yang cukup lama untuk aku bisa sampai pada mengikhlaskanmu. Pada gelapnya malam aku selalu berharap temu, meski pada akhirnya selalu berakhir semu. Sering aku mengira bahwa semua ini hanya mimpi, tapi selalu terpatahkan oleh kehadiranmu yang tidak pernah kem

Tuan dari Tanah Pasundan; Haribaan

Tuan dari Tanah Pasundan; Haribaan Oleh : Cenayang Tuan, jikalau saya pernah bilang ingin tersesat agar mampu menuju kediamanmu, ada rindu yang terpaksa meneduh dalam dunia yang fiksi Cuma saya dan imajinasi milik sang Empu yang tahu kemana kesesatan destinasi saya akan menuju Cihampelas tidak semenarik itu, ucap mereka Kata siapa? Saya tahu bahwa Jembatan Pasopati pukul setengah sembilan malam adalah pemandangan yang cantik sekali untuk dinikmati bersama dengan Tuan dari kedai kopi itu Kalau ternyata karena kopi susu kesukaanmu itu yang manis dan pahitnya pas bagi saya, bisa apa saya selain jatuh hati padamu, Tuan? Sudah habis rasa takut melangkah menujumu Karena yang saya tahu, saya mampu berjalan terus karena saya masih baik-baik saja Tapi, sepertinya saya lupa menanyakan alamat persisnya, Tuan Saya khawatir tersesatnya justru membuat saya tak menemuimu Saya berani melangkah tapi kali ini takut tersesat dalam jurang dalam yang tak mempersilahkan saya ditampakki senyummu yang secera

Diberdayakan oleh Blogger