KESETERAAN GENDER YANG TERJADI DI DALAM RUMAH TANGGA DALAM FILM KI & KA

 KESETERAAN GENDER YANG TERJADI DI DALAM RUMAH TANGGA DALAM FILM KI & KA

Oleh: Arisca Dwi Putri

Pada saat ini, peran gender dan kesetaraan gender di dalam keluarga sudah tidak menjadi sebuah hal yang dianggap terlalu penting lagi. Karena jika dilihat dalam film Ki dan Ka ini yang dimana menceritakan tentang peran gender dalam menjalankan sistem yang terjadi didalam rumah tangga mereka sangat melihatkan bahwa kesetaraan gender itu ada. Di dalam film ini terdapat dua tokoh pemeran utama yaitu Kabir yang menjadi seorang suami dan KIA yang menjadi seorang istri. Namun, jika dilihat di dalam film ini menceritakan bahwa peran seorang suami dan peran istri di dalam rumah tangga ini bertolak belakang dan berbanding terbalik dengan apa yang terjadi dan apa yang tumbuh pada masyarakat.

Kebanyakan masyarakat Indonesia memakai sistem sosial patriarki yang dimana selalu digaris bawahi bahwa seorang laki-laki harus bertingkah laku seperti laki-laki semestinya harus berjiwa tegas, mampu mencari kerja dan menafkahi keluarga, dan peran seorang perempuan yaitu mampu menjaga anak, mendidik anak dengan baik dan mengurus segala urusan rumah.

Keluarga merupakan kata yang cukup sederhana namun memiliki banyak makna dan arti bagi kebanyakan orang, dan disetiap keluarga memiliki banyak sekali ragam cerita didalamnya, didalam mendefinisikan arti keluarga pun setiap orang akan selalu berbeda sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing. Keluarga merupakan suatu kumpulan beberapa orang yang ada didalam suatu tempat yang terikat oleh suatu ikatan pernikahan, dan ditandai dengan berada di tempat tinggal yang sama dan lain sebagainya.

Kehidupan berkeluarga ini seringkali dituangkan didalam sebuah buku ataupun di sebuah film, sama halnya seperti dalam film Ki dan Ka. Film ini berasal dari negara india, didalam film ini bukan hanya mengangkat kisah mengenai keluarga saja namun film ini sekaligus mengangkat mengenai isu gender yang di mana terjadi didalam suatu keluarga, gender masih saja seringkali disalah artikan oleh kebanyakan orang yang dimana  gender masih saja selalu disangkut pautkan dengan jenis kelamin pada individu tersebut seperti laki-laki atau perempuan, pemahaman mengenai gender tersebut masih saja keliru karena kebanyakan para ahli mengartikan bahwa gender ini merupakan suatu konsep pembagian peran antara laki-laki dan perempuan tidak didasarkan pada pemahaman yang bersifat normatif.

Maka dapat diartikan bahwa gender itu merupakan suatu peran-peran yang telah dimiliki oleh setiap perempuan dan laki-laki, hal tersebut dapat berubah seiring dengan perkembangan zaman, bahkan menyesuaikan kondisi dan juga menyesuaikan tempat. Di dalam film Ki dan Ka ini sangat diperlihatkan bahwa kesetaraan gender itu sudah di normalisasi didalam suatu hubungan rumah tangga yang dimana di film Ki dan Ka ini melihatkan bahwa seorang perempuan berhak melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh seorang laki-laki seperti hal nya berkarier dan memiliki impian yang cukup tinggi dan mencoba untuk menggapainya dan seorang laki-laki juga berhak untuk melakukan hal yang semestinya dilakukan oleh seorang wanita yaitu seperti mengerjakan pekerjaan rumah menyapu, mengepel dan membersihkan rumah walaupun itu semestinya adalah menjadi kewajiban seorang perempuan, di pandangan kebanyakan masyarakat bahwasannya hal tersebut itu tidak bagus untuk dilakukan karena tidak sesuai dengan kodratnya yang dimana seharusnya seorang laki-laki itu bekerja dan seorang wanita itu diam dirumah tetapi hal itu berputar balik seiring dengan perkembangannya zaman.

Film Ki dan Ka ini memberikan suatu pesan yang sangat bagus untuk penonton bahwasannya tidak ada satupun formula yang pasti dalam memilih peran dalam hubungan. Film ini suatu film yang menceritakan kisah cinta yang dapat membuka mata bukan hanya sebagai film saja akan tetapi memberikan suatu pesan sebagai pernyataan bahwa didalam hubungan itu harus terjadi kebebasan dalam memilih dan menghormati pilihan setiap individu didalam film Ki dan Ka ini memberikan pencerahan bagi kita semua, dan mengajak kepada kita untuk selalu mempertimbangkan dan selalu menghormati peran gender didalam suatu hubungan cinta dan kehidupan sehari-hari.


REVERENSI

Irma, A., & Hasanah, D. (2014). Menyoroti Budaya Patriarki di Indonesia. Social Work, 7(1), 71–80.

Ii, B. A. B., Teoritis, A. K., & Keluarga, P. (2017). Menurut Thamrin Nasution (2016:27) orang tua merupakan setiap orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau tugas rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-hari disebut sebagai bapak dan ibu. 6. 6–17.

Kinanti, N. A., Syaebani, M. I., & Primadini, D. V. (2021). Stereotip Pekerjaan Berbasis Gender Dalam Konteks Indonesia. Jurnal Manajemen Dan Usahawan Indonesia •, 44(1), 1–16.