Review Film "Ki and Ka"

 Review Film “Ki and Ka”

Oleh: Auliya Nirmala Agustina


Film “Ki and Ka” yang di rilis pada tahun 2016 ini merepresentasikan perubahan peran gender dalam suatu hubungan pernikahan yang berkaitan juga dengan konsep sosiologi keluarga dan gender. Ada beberapa point dalam film ini yang berikaitan dengan teori keluarga dan gender. 

Peran Gender yang Terbalik: Dalam film ini, karakter utama pria, Kabir, memutuskan untuk menjadi seorang "bapak rumah tangga" sementara karakter perempuan Kia, adalah seorang wanita karir yang sukses. Hal ini menciptakan peran gender yang terbalik dari apa yang biasanya diharapkan dalam masyarakat. Film “Ki and Ka” ini menggambarkan tentang bagaimana konsep peran gender dalam keluarga dapat diubah atau diredefinisi.

Peran dalam Pekerjaan Rumah Tangga: Dalam film ini, Kabir berperan mengurus rumah tangga yang bertanggung jawab atas tugas-tugas rumah seperti memasak, membersihkan, dan merawat anak. Kia, di sisi lain, memiliki pekerjaan yang sukses di dunia korporat. Film ini memberikan gambaran bahwa peran suami-isteri dalam pekerjaan rumah tangga tidak selalu harus disandang oleh perempuan, dan bahwa peran tersebut dapat disebarkan secara oleh kedua pasangan.

Stigma Sosial: Film ini juga menggambarkan stigma sosial yang dihadapi oleh Kabir akibat pilihannya untuk menjadi "bapak rumah tangga." Ia kerap kali menerima pada pertanyaan dan komentar miring dari teman-teman dan anggota keluarga yang tidak memahami pilihannya. Ini mencerminkan fakta bahwa masyarakat sering kali mempunyai ekspektasi akan peran gender dalam keluarga, yang mana biasanya peran suami mencari nafkah, sedangkan istri mengurus rumah tangga. Mereka yang mengambil keputusan berbeda dari apa yang biasanya terjadi dalam masyarakat tak jarang akan mendapatkan stigma yang buruk dari masyarakat.

Perubahan dalam Dinamika Hubungan: Film ini juga menunjukkan bagaimana perubahan peran gender dapat mempengaruhi dinamika hubungan dalam sebuah keluarga. Pasangan dalam film ini harus belajar bagaimana berkomunikasi dengan baik, memahami satu sama lain, dan merundingkan peran mereka dalam hubungan mereka. Hal ini mencerminkan pentingnya adaptasi dan kompromi dalam hubungan yang dihadapi dengan perubahan peran gender.

Oleh karena itu, film "Ki and Ka" dapat dilihat sebagai sebuah cerita yang mencoba merepresentasikan bagaimana peran gender dalam keluarga dapat berubah dan bagaimana peran tersebut tidak serta merta tetap berada dalam kerangka sistem yang tradisional atau sudah terjadi secara turun temurun akan peran gender dalam keluarga. Film ini juga mengangkat isu-isu seperti stigma sosial dan dinamika hubungan yang relevan dengan teori sosiologi keluarga dan gender.