MENGUAK INDIKASI “ANOMALI” KONTRUKSI GENDER DALAM FILM KI & KA

 MENGUAK INDIKASI “ANOMALI” KONTRUKSI GENDER DALAM FILM KI & KA

Oleh: Arini Cantika Dewi


Di beberapa negara bagian asia, kontruksi gender tidak memiliki kebebasan seperti negara liberal. Hal ini menjadi menarik ketika terdapat film yang mengungkap “anomali” kontruksi gender di negara Asia terkhusus India, salah satunya adalah film ki & ka. Seperti yang diketahui film tersebut menceritakan tentang Kia yang diperankan oleh salah satu aktris india yakni Kareena Kapoor Khan dan Kabir diperankan oleh Arjun Kapoor. Kia dalam film tersebut memainkan peran sebagai wanita karier yang sukses dalam dunia periklanan, sementara Kabir adalah pria yang memilih untuk melakukan pekerjaan domestik atau berperan menjadi “ibu rumah tangga” dalam hubungan pernikahan mereka. Tentu hal ini berbanding terbalik dengan mayoritas fakta bahwa warga india terkhusus perempuan yang memiliki stigma “berada di bawah laki-laki”, “ibu rumah tangga” dan lain sebagainya. Pemikiran konservatif dalam negara asia sudah sering ditemukan, namun film ini berhasil menarik perhatian masyarakat dengan alur yang mengejutkan. 

        Sebelum sobat literasi menyelam lebih jauh terhadap film bolywood yang banyak menarik perhatian ini, mari kita buka lembaran hitam dalam kasus kontruksi nyata gender di negara India. Dalam laporan Departemen Riset Statista menyebutkan bahwa pada tahun 2021, jumlah total kasus pemerkosaan yang dilaporkan di India berjumlah lebih dari 31 ribu, selain kasus ketidaksetaraan gender tersebut melansir dari republika.id India terkenal dengan tradisi mas kawin, di mana para orang tua harus membayar sejumlah uang untuk menikahkan anak perempuan mereka. Hal ini dianggap sebagai salah satu alasan mengapa anak laki-laki lebih disukai dibanding anak perempuan. Sehingga dengan adanya tradisi tersebut “melanggengkan” diskriminasi gender maupun bias gender yang terjadi di negara ini. Terdapat beberapa kasus mencengangkan dimana bukan hanya tidak “bersyukur” dengan kehadiran anak perempuan, namun terdapat beberapa warga lokal yang melakukan aborsi paksa terhadap ibu hamil pada saat mengetahui bahwa anak yang dikandung berjenis kelamin perempuan.


        
Setelah melakukan analisis terhadap kondisi realita negara india dengan film ki & ka sungguh luar biasa bahwa sutradara dan penulis film mampu menggarap film tersebut di tengah negara konservatif. Dalam kajian sosiologi gender, melansir dari tirto.id gender dalam sosiologi adalah bentuk dari bagaimana masyarakat memandang perempuan dan laki-laki. Hal ini disebut dengan gender roles. Sebagai salah satu bentuk konstruksi sosial, perempuan maupun laki-laki mempunyai identitasnya sendiri sesuai dengan tuntutan dalam suatu lingkungan. Dalam sosiologi juga dikenal dengan feminitas dan maskulinitas. Feminitas merupakan bagaimana masyarakat melihat perempuan, sedangkan maskulinitas yaitu bagaimana masyarakat melihat laki-laki. Dalam film ki & ka berbanding terbalik dengan kontruksi gender dalam masyarakat india, dimana Kia menjalankan peran yang biasa dilakukan oleh laki-laki, sehingga feminitas yang dimaksud seperti misalnya perempuan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan membantu laki-laki tidak berlaku dalam film tersebut. Terdapat pula peran laki-laki yang diperankan oleh Arjun Kapoor dimana peran Kabir lah yang melakukan pekerjaan rumah tangga, berbanding terbalik dengan maskulinitas dimana laki-laki bekerja mencari nafkah.

Perlu sobat literasi ketahui bahwa pembatasan gender yang biasa terjadi di masyarakat, dimana mayoritas korbannya adalah perempuan sangat merugikan individu tersebut. Salah satu dampak buruk yang dialami adalah pandangan rendah terhadap sumber daya perempuan, sehingga perempuan tidak dapat memaksimalkan potensinya di lingkungan kerja maupun masyarakat secara menyeluruh. Dari film ini kita belajar bahwa hubungan antara manusia bisa disepakati tanpa memandang kontruksi yang sudah melekat di masyarakat, meski seringkali terdapat masalah yang menghampiri karena ego individu manusia, jika diingat pada tujuan awal menjalin hubungan dengan kesepakatan bersama semua akan kembali pada tempatnya meski harus menghadapi kesesuaian baru yang dapat dimengerti satu sama lain.



Daftar Pustaka

Astari, Asnidar. 2017. “REPRESENTASI PERAN GENDER DALAM FILM INDIA (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES PADA TOKOH KABIR DALAM FILM KI AND KA (2016)).” (2016): 1–14.

Febriyanti, Gina Fahira, and Mudiyati Rahmatunnisa. 2022. “Ketidakadilan Gender Akibat Stereotip Pada Sistem Patriarki.” ResearchGate (June).

Juliana, Gita, Lulu Putu Sendratari, and Tuty Maryati. 2019. “Bias Gender Dalam Pendidikan (Studi Kasus Pembelajaran Sosiologi           Kelas XI Dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sosiologi Di MAN 1 Buleleng).” Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha 1(1): 23–32. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPSU/article/view/26663.

Puti, Almas. 2020. “Ketidaksetaraan Gender Di India Bahayakan Perempuan.” Republika.id. https://internasional.republika.co.id/berita/qi29wj368/ketidaksetaraan-gender-di-india-bahayakan-perempuan.

Statista Research Department. 2022. Total Number of Rape Cases Reported in India from 2005 to 2021. statista.com.

William, Abraham. 2021. “Mengenal Sosiologi Gender: Maskulinitas, Feminitas & Ketimpangannya.” Tirto.id. https://tirto.id/mengenal-sosiologi-gender-maskulinitas-feminitas-ketimpangannya-gf8w.