Urip Iku Urup Sebagai Tanda Kedewasaan dalam Pengantar Purifikasi Pikir

Urip Iku Urup Sebagai Tanda Kedewasaan dalam Pengantar Purifikasi Pikir

Oleh : Anis N Afifah

 

Urip Iku Urup sebuah falsafah Jawa atau tutur luhur yang dikenal oleh bangsa Indonesia khususnya Jawa sejak abad ke-14 Masehi, hingga kini dinilai masih tetap aktual dan sangat relevan. Urip iku urup, yang bermakna hidup itu nyala adalah satu dari 10 ajaran Raden Said yang berjuluk Sunan Kalijaga. Pitutur ini mengajak agar hidup kita memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita.

Setelah 5 tahun berjalan akhirnya Kunto Aji membuat album Pengantar Purifikasi Pikir setelah album Mantra-Mantra yang menjadi refleksi diri awareness, kali ini album Pengantar Purifikasi Pikir bagi  Aji menjadi album yang memasuki fase bertumbuh dengan tujuan membuat mindset baru untuk menjernihkan pikiran dan kehidupan serta memberikan makna-makna untuk menghidupi kehidupan itu sendiri dalam mengenal perjalanan dewasa. Pada album “Pengantar Purifikasi Pikir” Kunto Aji juga menyajikan kepingan-kepingan lagu dengan berbagai judul. Dimulai dari judul Urip dan berakhiran Urup yang memiliki makna utama dari album ini. Pada lagu berjudul Urip dan Urup, Kunto aji menyanyikan lagu ini sebagai intro yang memberikan mantra kalimat ‘Kita mati setiap malam, untuk bangkit saat pagi….’ sebagai makna siklus kehidupan.

Membahas kepingan selanjutnya mengenai lagu yang berjudul Melepas pelukan seorang ibu, menggambarkan fase bertumbuhnya seseorang menjadi dewasa yang harus keluar dari zona nyaman bahkan meninggalkan seseorang yang selalu membanggakannya. Kepingan lagu Asimetris memberikan makna terkait kesederhanaan sebagai kebutuhan pada fase bertumbuh. Kesedihan, kesepian, rasa lara, keraguan, akan selalu ada dalam kehidupan yang akan menciptakan manusia jitu, penuh syukur, mandiri, dan penuh cita. Melihat dunia yang tak sempurna dengan penuh cinta akan selalu ada makna tinggi yang tercipta.

Jangan melamun saat hujan, menjadi sebuah makna psikologi seseorang dalam mencari ketenangan, intisari purifikasi pikir yang dilakukan ketika fase dewasa. "Bicara tentang ketidaksempurnaan. Melamun itu mewah. Di saat sekarang kita semua secara biologis dibuat terpaku dengan ponsel, hampir tidak punya kemewahan seperti melamun. Sementara kita hidup dengan ketidaksempurnaan, misal bengong. Hidup dengan segala kekurangan dan ketidaksempurnaan itu. Tapi kalau dilihat dari kacamata yang tepat, ketidaksempurnaan itu memang yang harusnya terjadi pada kita saat itu," kata Aji, saat konferensi pers album Pengantar Purifikasi Pikir di GripaStudio, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Kedamian menjadi sebuah pencarian paling atas bagi setiap manusia. Pada makna lagu Jernih seseorang mencari kedamaian melalui kata ‘maaf’ yang dimana seseorang memaafkan segala hal untuk  merasakan kedamaian di dalam hidupnya. Dengan memaafkan semua hal yang sudah terjadi di dalam hidup, sosok itu pun berharap dapat menjadi 'jernih' kembali sebagai manusia. Rona merah langit, menemukan keindahan hidup dimana terdapat perasaan cinta pada dua insan yang sama-sama memiliki luka dan trauma dalam hubungan asmara sebelumnya. Perasaan takut untuk memulai dan menerima perasaan baru bahkan dari orang baru memang menjadi hal yang realitanya biasa terjadi pada seseorang yang mengalami putusnya romansa. Namun lagu ini menunjukan bahwa menemukan orang baru bukanlah hal yang menakutkan, adanya takdir yang mengarahkan mereka untuk kembali bersama menjadi bukti bahwa cinta tidak selalu datang tanpa beban, tetapi bisa tumbuh dan berkembang di tengah luka dan kegagalan.

Orang asing dalam cermin, fase kedewasaan memang tidak pernah berjalan baik, pada kepingan lagu kali ini, Kunto Aji memberikan makna dimana seseorang mencari jati diri. Ketika manusia dewasa bercermin ia akan menemukan seseorang dimana memiliki harapan besar dengan usaha besar, banyak mimpi dan cita yang perlu dikejar sesuai realitas. Tidak seperti masa kecil yang tak peduli masalah akan datang bahkan memiliki mimpi yang menjadi angan-angan belaka. Selanjutnya kepingan lagu kedua terakhir yaitu Perjalanan menawar racun, menjadi kepingan lagu yang mengingatkan bahwa seseorang dalam bertumbuh memiliki jiwa, raga, nafas, dan langkah untuk berjalan dan mencari suatu hal yang hilang.

Bagiku lagu-lagu dalam album Pengantar Purifikasi Pikir ini layaknya potongan-potongan kue favorite dalam toples yang perlu kita resapi dan rasakan maknanya. Membuat setiap kepingan-kepingan lagu dalam toples album ini memiliki banyak pembelajaran untuk diri. Bagi Kunto Aji album ketiga ini juga menganalogikan karakter squidward dalam diri seseorang ketika bertumbuh dewasa. Semakin dewasa akan semakin mudah untuk melarikan diri. Karakter squidward yang skeptis, penuh perhitungan, dan defensif hadir dalam diri kita untuk melindungi sisi kecil dalam diri kita seperti SpongeBob.