Kenali Penyebab dan Tanda-tanda Gangguan Kepribadian Menghindar (AVPD) yang Tidak Disadari

Kenali Penyebab dan Tanda-tanda Gangguan Kepribadian Menghindar (AVPD) yang Tidak Disadari

Oleh : Sity Husnul


Menjaga kesehatan merupakan suatu hal yang wajib dilakukan oleh setiap orang. Dan sangat penting untuk menjaga kesehatan sejak usia muda agar dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik hingga di masa tua. Sayangnya, menjaga kesehatan selalu hanya identik dengan fisik. Padahal, menjaga kesehatan psikologis juga merupakan hal yang tak kalah penting, namun masih banyak yang belum menyadariataupun memahaminya. 


Avoidant Personality Disorder atau AVPD merupakan gangguan kepribadian di mana penderitanya cenderung menghindari situasi sosial dan interaksi dengan orang lain karena merasa cemas, takut, atau tidak nyaman secara berlebihan. Berbeda dengan sekedar rasa malu. Biasanya, orang pemalu hanya merasa kesulitan bertemu orang baru. Namun seiring berjalannya waktu, rasa nyaman perlahan-lahan akan meningkat. Sebaliknya, orang dengan gangguan kepribadian menghindar lebih suka menyendiri atau merasa kesepian daripada mencoba membangun hubungan dengan orang lain. Perasaan ini tidak hanya terjadi pada satu fase kehidupan saja, namun cenderung menetap.


Menurut Anthony Smith, seorang konselor kesehatan mental, karakter Charlie Brown dalam film “Peanuts” adalah contoh seseorang yang menderita gangguan kepribadian menghindar. Charlie memiliki self-talk negatif dan menghindari konflik dengan teman-temannya, yang merupakan dua tanda umum AVPD.


Penyebab gangguan kepribadian menghindar tidak diketahui. Faktor genetik dan lingkungan seperti penolakan dari orang tua atau teman sebaya dapat mempengaruhi berkembangnya kondisi ini. Perilaku menghindar biasanya dimulai pada masa bayi atau anak usia dini dengan rasa malu, isolasi, dan penghindaran terhadap orang asing atau tempat baru. Kebanyakan orang yang pemalu di usia muda cenderung keluar dari perilaku ini, namun mereka yang mengembangkan gangguan kepribadian menghindar menjadi semakin pemalu saat memasuki masa remaja dan dewasa.


Orang dengan gangguan kepribadian menghindar juga sering kali takut mengecewakan orang lain dan takut akan kritikan yang ditujukan kepadanya, itulah sebabnya mereka cenderung menghindari berbagai aktivitas. Mereka sangat takut akan penolakan. Selain perilaku terisolasi dan perasaan rendah diri, seseorang yang menderita gangguan kepribadian menghindar mungkin menunjukkan ciri-ciri berikut, menurut kriteria DSM-V.


• Mereka menghindari kegiatan yang melibatkan interaksi dengan orang lain karena takut akan dicela, dikritik, atau mendapat penolakan dari orang lain.

• Tidak mau berinteraksi dengan orang lain kecuali mereka yakin akan disukai.

• Tampak kaku dalam hubungan pribadi karena takut merasa malu atau dipermalukan.

• Selalu khawatir dikritik atau ditolak dalam situasi sosial.

• Enggan terlibat dalam situasi interpersonal baru, misalnya saling berkenalan, karena merasa rendah diri.

• Cenderung merasa tidak kompeten, tidak menarik, atau rendah diri dibandingkan orang lain.

• Memiliki keraguan yang tinggi dalam mengambil risiko atau terlalu takut memulai aktivitas baru karena takut merasa malu.


Salah satu langkah pertama untuk meningkatkan kualitas hidup penderita gangguan kepribadian menghindar adalah dengan mengenali tanda-tandanya. Dengan memahami gejala spesifik, tentunya orang tersebut dapat bekerja sama dengan terapis untuk menemukan cara mengatasinya. Pertimbangkan juga untuk melibatkan teman dan keluarganya dalam terapi sehingga mereka dapat lebih memahami apa yang orang tersebut alami dan bagaimana mereka dapat membantunya.


Perawatan diri juga penting, termasuk mengembangkan strategi penanggulangan yang sehat untuk mencegah penderita gangguan kepribadian menghindar ini beralih ke obat-obatan atau alkohol, merokok, makan berlebihan, atau melukai diri sendiri selama masa-masa sulit. Jika Anda yakin seseorang yang Anda kenal atau cintai mungkin hidup dengan gejala gangguan kepribadian menghindar, penting untuk mendorong orang tersebut untuk mencari bantuan. Tanpa perawatan profesional seperti psikoterapi, gejala dan dampaknya terhadap hubungan tidak mungkin membaik.