Mendarah oleh Nadin Amizah: Bercerita Tentang Hangat yang Terlupa

 Mendarah oleh Nadin Amizah: Bercerita Tentang Hangat yang Terlupa

Oleh: Rachmi & Daniel


Tentang: Mengulik makna lagu “Mendarah” lagu dari Nadin Amizah dari sudut pandangku.

        Melodi indah yang tersurai dari seeorang yang memiliki ribuan keindahan yang dimilikinya, Nadin Amizah. Mendarah menjadi salah-satu lagu yang cukup memiliki arti mendalam, lagu yang tercipta dari album “Selamat Ulang Tahun” pada tahun 2020 menjadi sebuah karya yang selalu memiliki nyawa. Beberapa orang mungkin berfikir lagu ini bercerita tentang perpisahan, tapi lagu ini akan jauh lebih bermakna ketika kamu melihat sisi lain dari lagu ini menjadi sebuah cerita. Seperti yang kita tahu, bahwa di dunia ini akan ada selalu beribu sakit yang kamu terima, banyak hal yang tidak bisa kamu jalani tapi harus kamu lalui, dan banyak hal-hal yang membuat dirimu lelah. Lirik pertama dari lagu mendarah ini “Bagai jiwa yang terpisah, mati enggan hidupun susah” sebuah realita hidup, ketika titik lelah itu sudah kita rasakan tidak ada yang bisa kita lakukan selain merasakan lelah itu sendiri. Terkadang kita juga tidak tahu bagaimana hidup ini akan berjalan lirik selanjutnya menjelaskan

        Jiwanya t’lah lama direnggut waktu

        Katanya hatiku t’lah lama terbelah

        Bagai cangkang kosong terpisah

Apalagi ketika kita tidak tahu bagaimana arah hidup ini, tetapi tidak ada jantung keluarga yang membangun jembatan untuk kita dari badai yang dilalui. Sosok jantung keluarga ini harusnya memiliki peran yang sangat penting di hidup kita, bagaimana kita akan menentukan arah hidup dialah yang menggandeng kita agar berada pada jalannya tapi, tidak semua orang itu beruntung kadang sosok ini menjadi alasan kita takut atas dunia yang berputar.

        Ayah sosok jantung keluarga itu, ketika denyutnya tetap berdetak masalah sebesar apapun akan tetap hidup karena ada ayah. Ayah akan selalu memberika sepenuh jiwanya untuk tetap membangun kebahagiaan yang utuh. Lagu ini menjelaskan bahwa betapa ringkih hidup ini ketika tidak memiliki bahkan tahu bagaimana rasanya kehangatan dari ayah. Terkadang ayah hanya menjadi seseorang yang hanya hadir dalam hidupmu, tapi tidak semua orang tahu betapa besarnya peran ayah di hidup ini. Peluk, hangat, kasih sayang yang diberikan hanya sebuah rasa yang lewat tanpa membekas pada diri ini. Bahkan kata-kata yang terdengar hanya kata maaf yang sebetulnya tidak kita ingin dengar, tetapi itu menjadi sebuah kata yang sudah melekat dari sosoknya. Melihat seluruh liriknya membawa kita pada kerinduan atas semua hal yang melekat pada sosok ayah, banyak hal yang dipertanyakan dalam diri ini tetapi sulit untuk menemukan jawabannya. Tidak hanya itu, lagu ini memberitahu kita walaupun jantung keluarga itu sudah tidak berdetak lagi tapi ayah tetap kekal dalam diri kita “mendarah” darahnya selalu mengalir di tubuh kita tanpa terputus itu menjadikan kita anak ayah selamanya.