Anak
adalah suatu kebanggaan orang tua. Pepatah menyatakan Buah jatuh tidak jauh
dari pohonnya ini menjelskan bahwa orang tua mempunyai peranan penting dalam membentuk
kepribadian seorang anak, Setiap perbuatan yang dilakukan oleh orang tua tentu
digugu dan ditiru, apakah akan berdampak
positif maupun sebaliknya . 23 juli 2013 yang lalu diperingati sebagai Hari Anak Nasional (HAN). Mari kita
telaah dan renungkan nasib Para Anak. Anak sebagai aset pemicu keberhasilan
suatu bangsa bukan hanya khayalan jika diperhatikan keberadaannya.
Kewajiban dan hak seorang anak selain belajar,dan
memperoleh pendidikan yang layak, juga mendapatkan perlindungan terutama dari
orang tua. Tapi menjadi fakta, masih banyak anak-anak yang kurang
beruntung, tak bisa menikmati dunia bermain. Mereka malah disuruh ke jalan mencari
uang untuk orang tua, bahkan mendapat perlakuan yang kasar di usianya yang
masih belia, lihat mereka mungkin mereka sangat sulit untuk menjalaninya, berusaha untuk hidup berjuang untuk orang
tuanya tanpa memikirkan dirinya sendiri, angannya tinggi tapi keadaan yang
memaksanya untuk menjadi seseorang yang tak mempunyai cita-cita tinggi.
Seringkali
anak menjadi korban orang tua, entah masalah pekerjaan, kesibukan, faktor
ekonomi, bahkan anak dipaksa untuk mendengarkan dan tidak diperbolehkan untuk
bicara. Alangkah lebih baik jika orang tua pun mendengarkan apa yang anak ingin
katakan,berdasarkan Undang-undang menyatakan
bahwa anak berhak menyatakan pendapat., dengan berpendapat anak bisa
mengungkapkan aspirasi dan, keinginan, serta ketakutan yang mereka
hadapi.sehingga orang tua mengerti apa yang anak rasakan. Dalam
hal ini koreksi diri sebagai orang tua janganlah diabaikan, konsep yang baik
untuk anak akan berimplementasi yang baik pula bagi anak. kesuksesan anak
Indonesia bukan hanya dari orang tua saja, pendidikan pun berpengaruh bagi
terciptanya generasi penerus bangsa yang cerdas. Dilihat dari kacamata dunia
pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya mampu memperbaiki karakter dan membina
para peserta didiknya dengan baik.
Anak-anak memerlukan perhatian, dukungan dan keamanan dari
berbagai pihak. Terutama peran orang tua dalam mendidik serta lembaga-lembaga
yang terkait yang ikut bertanggung jawab dalam membentuk generasi penerus yang
cerdas, unggul, dan berakhlak mulia. Mulailah peduli terhadap anak bangsa agar
tercipta generasi penerus yang membanggakan. (Inka Anggun Pratiwi, Anggota Biro Humaniora JMPS UPI)