Selamatkan Anak Buruh Indonesia dari Permisivisme

Hari Anak Nasional adalah hari dengan penuh harapan bahwa anak di Indonesia tercukupi kebutuhan lahir dan batinya, akan tetapi pada realitas kehidupan kita dapat melihat di persimpangan jalan anak dibawah umur mencari sesuap nasi, bahkan anak sekolah yang notabene kaum yang terdidik dengan bangga hati mereka kesana kemari ditemani rokok dan minuman keras serta beranggapan bahwa tawuran merupakan hal yang biasa dalam siklus kehidupan mereka. Permasalahan ini tak lepas dari pola asuh orangtua yang salah dan cenderung permisivisme (Pembebasan yang berlebihan). Pola asuh permisivisme ini banyak menggerogoti kaum buruh karena terhimpit oleh biaya kehidupan sehingga mereka lebih banyak menghabiskan waktunya dengan rutinitas dan pada akhirnya kegiatan anak tidak terpantau, padahal orangtua merupakan pembentuk kepribadian primer yang hendaknya menjadi tumpuan utama dalam menempa karakter anak.
`           Pola asuh permisivisme berdampak besar pada pola perilaku anak, seperti cermin mereka pun menjadi permisivisme sungguh ironis apabila masalah ini terus dibiarkan, lantas apa solusi dari masalah ini, besar kemungkinan dari orang tuanya sendiri. Namun selain itu ada alternatif lain yakni pemerintah mereduksi jam kerja sehingga orang tua mempunyai waktu untuk anaknya, membangun jiwa religius kita bisa memanfaatkan sarana ibadah dengan jiwa yang religius anak bisa memiliki batasan dalam berperilaku sehingga kecil kemungkinan untuk melakukan penyimpangan, selain itu peran aktif kepala daerah juga diperlukan dengan membentuk badan pengawas khusus menangani yang bertugas mengawasi dan menindak bilamana ada orang tua yang permisivisme dengan mengidentifikasi terlebih dahulu, tugas lainya yakni menindak bilamana terdapat anak yang melakukan penyimpangan seminimalnya memperingati anak tersebut atau melaporkannya ke orangtua yang bersangkutan. Dari solusi yang dipaparkan perlu adanya usaha sinergis seluruh elemen masyarakat dan pemerintah, akhir kata mari kita menjadi pelopor anti pola asuh permisivisme dengan menjadi orangtua yang baik di kehidupan berkeluarga kelak agar anak kita khususnya dan seluruh anak di Indonesia menjadi orang yang berguna. [ Zaenal Mustopa, Ketua Biro Media & Penyiaran JMPS UPI]