(Jafrial Jasman) |
Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sosiologi (HMPS) untuk pertama kalinya
mengadakan Seminar Nasional Kewirausahaan bertajuk “99 detik jadi
pengusaha” . Acara ini merupakan wujud perhatian mahasiswa pendidikan
sosiologi untuk meningkatkan minat kewirausahaan yang masih sangat minim
di Indonesia. Acara yang diadakan di gedung Amphiteater Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI) ini dihadiri oleh sekitar 150 peserta
mahasiswa/i dari berbagai universitas sekitar Bandung, UPI serta
mahasiswa pendidikan Sosiologi selaku panitia acara.
Seminar Nasional ini dibuka oleh bapak Asep mewakili ketua prodi Pendidikan Sosiologi, ibu Siti Komariah yang berhalangan hadir. Beliau sangat menyambut baik dengan diadakannya acara Seminar Nasional ini. Acara ini dibuka oleh Rinrin Nurhidayati (Ketua Divisi Sosial Politik) dan dimoderatori oleh Ardi Maulana (Ketua Divisi Minat dan Bakat).Acara Seminar Nasional ini tampak hidup dengan hadirnya seorang pembicara kondang asal Palembang, yakni Jafrial Jasman. Seorang entrepreneur muda alumni STT Telkom Bandung, owner dari produk ‘Tempe Gila’, training promotor, serta author of 99 detik jadi pengusaha yang kini menetap di Bandung. Pada kesempatan itu, sang pembicara memberikan motivasi kepada para peserta yang hadir mengenai kewirausahaan. Di sesi awal sang pembicara memulai dengan memperkenalkan dirinya. Awalnya, beliau hanya seorang perantau dari Lubuk Tikau, sebuah kota kecil di perbatasan daerah Sumatra Selatan dan Jambi yang menempuh pendidikan di kota Bandung. Dia memulai karirnya sebagai pengusaha dengan berjualan topi dan kaos di Gasibu kemudian mulai melebarkan sayapnya hingga sukses seperti sekarang.
Dihadapan para peserta, Jafrial memaparkan mengenai tips serta panduan untuk menjadi seorang pengusaha. Disela - sela pemaparannya, Jafrial mengungkapkan bahwa banyak sekali keuntungan dari menjadi seorang pengusaha. “Dulu orang mengatakan 9 dari 10 orang terkaya adalah pengusaha. Tapi, belakangan ternyata data itu invalid. Fakta baru menunjukkan justru 10 dari 10 orang terkaya adalah pengusaha. Maka kalau ingin jadi orang kaya, jadilah pengusaha. Selain kaya, banyak benefit yang bisa kita dapat dengan menjadi pengusaha, misalnya bisa punya banyak pilihan gaya hidup, bisa punya banyak waktu, bisa banyak bersedekah, dan bisa punya modal yang unlimited”. Jafrial juga mengatakan bahwa kesuksesan itu berawal dari rasa syukur, selalu berdo’a pada tuhan, niat dan action. Dalam berusaha kita tak perlu ragu-ragu dan takut gagal, kuat akan mental, cacian dan keraguan orang lain terhadap apa yang kita lakukan. “Hal yang membanggakan adalah mampu melakukan apa yang orang ragu dan sanksikan”. Selain itu Rendah hati, berani dan yakin ada kekuasaan maha dahsyat merupakan pondasi yang dapat memperkuat kita untuk sukses menjadi seorang pengusaha.
Seminar Nasional ini dibuka oleh bapak Asep mewakili ketua prodi Pendidikan Sosiologi, ibu Siti Komariah yang berhalangan hadir. Beliau sangat menyambut baik dengan diadakannya acara Seminar Nasional ini. Acara ini dibuka oleh Rinrin Nurhidayati (Ketua Divisi Sosial Politik) dan dimoderatori oleh Ardi Maulana (Ketua Divisi Minat dan Bakat).Acara Seminar Nasional ini tampak hidup dengan hadirnya seorang pembicara kondang asal Palembang, yakni Jafrial Jasman. Seorang entrepreneur muda alumni STT Telkom Bandung, owner dari produk ‘Tempe Gila’, training promotor, serta author of 99 detik jadi pengusaha yang kini menetap di Bandung. Pada kesempatan itu, sang pembicara memberikan motivasi kepada para peserta yang hadir mengenai kewirausahaan. Di sesi awal sang pembicara memulai dengan memperkenalkan dirinya. Awalnya, beliau hanya seorang perantau dari Lubuk Tikau, sebuah kota kecil di perbatasan daerah Sumatra Selatan dan Jambi yang menempuh pendidikan di kota Bandung. Dia memulai karirnya sebagai pengusaha dengan berjualan topi dan kaos di Gasibu kemudian mulai melebarkan sayapnya hingga sukses seperti sekarang.
Dihadapan para peserta, Jafrial memaparkan mengenai tips serta panduan untuk menjadi seorang pengusaha. Disela - sela pemaparannya, Jafrial mengungkapkan bahwa banyak sekali keuntungan dari menjadi seorang pengusaha. “Dulu orang mengatakan 9 dari 10 orang terkaya adalah pengusaha. Tapi, belakangan ternyata data itu invalid. Fakta baru menunjukkan justru 10 dari 10 orang terkaya adalah pengusaha. Maka kalau ingin jadi orang kaya, jadilah pengusaha. Selain kaya, banyak benefit yang bisa kita dapat dengan menjadi pengusaha, misalnya bisa punya banyak pilihan gaya hidup, bisa punya banyak waktu, bisa banyak bersedekah, dan bisa punya modal yang unlimited”. Jafrial juga mengatakan bahwa kesuksesan itu berawal dari rasa syukur, selalu berdo’a pada tuhan, niat dan action. Dalam berusaha kita tak perlu ragu-ragu dan takut gagal, kuat akan mental, cacian dan keraguan orang lain terhadap apa yang kita lakukan. “Hal yang membanggakan adalah mampu melakukan apa yang orang ragu dan sanksikan”. Selain itu Rendah hati, berani dan yakin ada kekuasaan maha dahsyat merupakan pondasi yang dapat memperkuat kita untuk sukses menjadi seorang pengusaha.
Dalam seminarnya, Jafrial selalu mengingatkan kita untuk selalu bersedekah, yakin akan kekuatan dari sedekah. Pada menit-menit terakhir, Jafrial meminta para peserta untuk menyimpan sebuah kertas yang telah diberi nama di depan sebelah kanan dan sebagain uang yang disedekahkan disebelah kiri. Setelah terkumpul beliau akan mengambil salahsatu nama dari kertas tersebut dan menyerahkan uang sedekah tersebut kepada orang yang bersangkutan untuk diberikan kepada seseorang yang sama sekali tidak dikenal. Alam Nasruallah, peserta beruntung yang mendapat uang sedekah yang terkumpul dengan jumlah sekitar 900 ribu rupiah diamanatkan untuk memberikan (lagi) uang tersebut kepada seseorang yang ia tidak kenal. Disini Jafrial ingin memberikan pelajaran pada peserta bagaimana bahagianya dapat membantu sesama, bagaimana sensasinya dapat bersedekah kepada sesama, dan bagaimana manfaat dari sedekah tersebut.
Sekitar 3 jam para peserta disuguhi ilmu yang sangat bermanfaat serta saling sharing bersama Jafrial Jasman pada acara Seminar Nasional tersebut. Dengan adanya acara ini diharapkan mampu menumbuhkan dan mengembangkan jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa, dan sekaligus memfasilitasi mahasiswa, agar dapat merubah paradigma dan berusaha untuk menjadi seorang wirausahawan, yang memiliki mental serta keberanian yang tinggi dalam berwirausaha. Acara ini diakhiri dengan pemberian plakat serta hiburan dari vocal group Sosiologi yang diiringi oleh lantunan keyboard dari Reza Bachtiar. [Ema Hermayeni, Anggota Public Relation JMPS UPI]