Prof. Dr. Karim Suryadi, Msi, sosok yang sukses menjadi Dosen serta Dekan FPIPS di sebuah Universitas di Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia ini merupakan seseorang yang menjadi inspirasi bagi kebanyakan mahasiswanya. Berawal dari ketertarikannya dengan kehidupan para guru di kampung tempat tinggalnya dahulu membuatnya mengambil keputusan untuk melanjutkan Sekolah Pendidikan Guru (SPG) selepas tamat SMP dan menjalani pekerjaan serta kehidupannya seperti saat ini. Lulusan dari tempat dimana sekarang dia mengabdikan diri, UPI, yang dahulu lebih dikenal dengan IKIP Bandung ini percaya bahwa setelah orang tua, para gurulah yang mengajarkan semua kebaikan yang ada pada dirinya.
Sosok yang sangat pandai beretorika saat menghadapi para mahasiswanya ini sangat menghargai para peserta didiknya. Dalam mengajar terdapat visi dan misi yang beliau pakai. Menurutnya, mahasiswa adalah murid (muridan) atau orang yang memiliki kehendak. Beliau dapat mendidik mahasiswa karena memiliki kepercayaan bahwa mahasiswa yang didiknya memiliki kehendak untuk maju dan berkembang. Tidak ada mahasiswa yang bodoh, hanya realitasnya minat dan bakat mereka beragam.
Dimata seorang Prof. Dr. Karim Suryadi, Msi mahasiswa memiliki arti yang sangat penting. Baginya mahasiswa merupakan konstituen terpenting, beliau dapat berkembang sejauh ini bersama mahasiswa. Banyak ide yang dia dapatkan muncul berkat pertemuannya dengan para Mahasiswa, baik di kelas maupun di luar kelas.
Bertahun-tahun beliau mengabdikan dirinya sebagai Dosen dan berkali-kali dapat bertemu mahasiswa yang memiliki kepribadian dengan asal daerah yang berbeda-beda. Hal ini membuat dirinya memiliki pendapat serta pandangan tersendiri terhadap para mahasiswa yang pernah ia didik. Beliau berkata bahwa setiap mahasiswa yang pernah dididiknya memiliki kesempatan yang sama untuk maju, hanya minat mereka berbeda. Boleh jadi, mahasiswa yang kurang pada satu bidang memiliki keunggulan pada bidang yang lain. Lebih dari itu, setiap mahasiswa memiliki gaya belajar yang bervariasi. Idealnya, setiap mahasiswa dilayani sesuai tingkat perkembangan dan gaya belajarnya. Tak ada mahasiswa yang bodoh, yang ada minat yang berbeda. Oleh karena itu, beliau selalu berusaha mampu mengerti serta menjadi pendidik yang diinginkan oleh setiap mahasiswanya, karena beliau menyadari setiap individu yang dia hadapi sebagai peserta didiknya memiliki karakteristiknya masing-masing.
Seperti yang diketahui, Di lingkungan FPIPS sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak dari para mahasiswa yang mengidolakan Bapak Karim sebagi Dosen. Ketika disinggung mengenai hal tersebut dan ditanyakan metode pengajaran apa yang sebenarnya ia terapkan. Bapak yang memiliki karisma yang luar biasa ini dengan rendah hati menjawab bahwa dirinya tidak tahu persis dan tidak menyadari jika beliau sangat diidolakan. Namun satu yang pasti, beliau hanya berusaha mengajar dengan suka cita dan banyak memberi analogi untuk mengasosiasikan pikiran mahasiswa dengan topik yang dibahas. Beliau sangat percaya bahwa kata-kata yang keluar dari hati yang tulus akan diterima dengan hati yang tulus pula.
Sepertinya kekaguman para mahasiswa tidak hanya pada cara dia mengajar, namun juga terhadap keprofesionalitasannya yang dapat mengemban dua tanggung jawab sekaligus, yakni sebagai Dosen serta Dekan FPIPS patut diacungi jempol. Walau terkadang beliau merasa sering terganggu oleh rapat pada saat memiliki jadwal mengajar siang, namun sebisa mungkin jika memiliki kesempatan beliau pasti akan hadir dan mengisi kelas. Oleh karena itu beliau sangat meminta maaf dan meminta kepada tiap jurusan atau prodi untuk memberikannya jadwal saat pagi hari jam 7 agar tidak terganggu oleh rapat dan bisa melaksanakan tugasnya sebagai Dosen. Beliau sangat senang jika dapat memberikan waktu yang sangat berkualitas bagi para mahasiswanya dan mengajar tanpa ada gangguan dinas.
Jika melihat kesuksesaannya sebagai seorang Dosen sekaligus Dekan FPIPS menimbulkan pertanyaan sebenarnya apa kunci serta rahasia yang beliau pegang. Menurutnya, apa yang dia lakukan mengalir begitu saja. Intinya jangan mengganggu orang dan berusaha membantunya. Selebihnya berdo’a kepada Allah Swt agar selalu mendapat bimbingan dalam setiap langkahnya. Jika dilihat dari jawabannya, inti dari kunci kesuksesannya adalah Bapak Karim selalu berusaha menciptakan serta menjaga hubungan yang baik dengan sesama manusia (rekan kerja, dll) serta Tuhan yang telah memberinya jalan serta kemudahan seperti sekarang.
Sebagai seorang Dosen yang merupakan Tenaga Pendidik, beliau mempunyai sebersit harapan bagi para Mahasiswa yang khususnya kelak akan mengikuti serta meneruskan pengabdiannya sebagai seorang pendidik.
“Tugas utama mendidik adalah memberi pengertian dan contoh. Buka horozin pemikiran agar bisa memberi pengertian, dan berkomitmenlan pada pilihan dan cita-cata agar yang dilakukan bisa menjadi contoh bagi murid” ucapnya.
Terakhir, beliau menyampaikan kesan dan pesan untuk para Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. Menurutnya, banyak mahasiswa UPI yang memiliki bakat luar biasa. Hanya terkadang belum tersalur secara memadai “Inilah tantangan kita, bagaimana mengembangkan keunggulan setiap mahasiswa pada bidang-bidang yang belum banyak pesaingnya, menciptakan ruang-ruang pengabdian baru dan tidak berkutat pada bidang yang sarat pesaingnya sehingga pasar yang mengejar kita” ucapnya diakhir wawancara.
Betapa sangat luarbiasanya seorang Prof. Dr. Karim Suryadi, Msi. dengan berbagai keistimewaan yang ada pada diri beliau. Tidak heran jika dirinya dapat menjadi sosok yang sangat inspiratif tidak hanya bagi para Mahasiswanya namun juga bagi orang-orang sekitar. Semoga apa yang terbaik yang ada pada beliau dapat enjadi contoh yang baik pula bagi kita sebagai mahasiswa yang akan menjadi pendidik kelak.(Ema H/JMPS)
Sosok yang sangat pandai beretorika saat menghadapi para mahasiswanya ini sangat menghargai para peserta didiknya. Dalam mengajar terdapat visi dan misi yang beliau pakai. Menurutnya, mahasiswa adalah murid (muridan) atau orang yang memiliki kehendak. Beliau dapat mendidik mahasiswa karena memiliki kepercayaan bahwa mahasiswa yang didiknya memiliki kehendak untuk maju dan berkembang. Tidak ada mahasiswa yang bodoh, hanya realitasnya minat dan bakat mereka beragam.
Dimata seorang Prof. Dr. Karim Suryadi, Msi mahasiswa memiliki arti yang sangat penting. Baginya mahasiswa merupakan konstituen terpenting, beliau dapat berkembang sejauh ini bersama mahasiswa. Banyak ide yang dia dapatkan muncul berkat pertemuannya dengan para Mahasiswa, baik di kelas maupun di luar kelas.
Bertahun-tahun beliau mengabdikan dirinya sebagai Dosen dan berkali-kali dapat bertemu mahasiswa yang memiliki kepribadian dengan asal daerah yang berbeda-beda. Hal ini membuat dirinya memiliki pendapat serta pandangan tersendiri terhadap para mahasiswa yang pernah ia didik. Beliau berkata bahwa setiap mahasiswa yang pernah dididiknya memiliki kesempatan yang sama untuk maju, hanya minat mereka berbeda. Boleh jadi, mahasiswa yang kurang pada satu bidang memiliki keunggulan pada bidang yang lain. Lebih dari itu, setiap mahasiswa memiliki gaya belajar yang bervariasi. Idealnya, setiap mahasiswa dilayani sesuai tingkat perkembangan dan gaya belajarnya. Tak ada mahasiswa yang bodoh, yang ada minat yang berbeda. Oleh karena itu, beliau selalu berusaha mampu mengerti serta menjadi pendidik yang diinginkan oleh setiap mahasiswanya, karena beliau menyadari setiap individu yang dia hadapi sebagai peserta didiknya memiliki karakteristiknya masing-masing.
Seperti yang diketahui, Di lingkungan FPIPS sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak dari para mahasiswa yang mengidolakan Bapak Karim sebagi Dosen. Ketika disinggung mengenai hal tersebut dan ditanyakan metode pengajaran apa yang sebenarnya ia terapkan. Bapak yang memiliki karisma yang luar biasa ini dengan rendah hati menjawab bahwa dirinya tidak tahu persis dan tidak menyadari jika beliau sangat diidolakan. Namun satu yang pasti, beliau hanya berusaha mengajar dengan suka cita dan banyak memberi analogi untuk mengasosiasikan pikiran mahasiswa dengan topik yang dibahas. Beliau sangat percaya bahwa kata-kata yang keluar dari hati yang tulus akan diterima dengan hati yang tulus pula.
Sepertinya kekaguman para mahasiswa tidak hanya pada cara dia mengajar, namun juga terhadap keprofesionalitasannya yang dapat mengemban dua tanggung jawab sekaligus, yakni sebagai Dosen serta Dekan FPIPS patut diacungi jempol. Walau terkadang beliau merasa sering terganggu oleh rapat pada saat memiliki jadwal mengajar siang, namun sebisa mungkin jika memiliki kesempatan beliau pasti akan hadir dan mengisi kelas. Oleh karena itu beliau sangat meminta maaf dan meminta kepada tiap jurusan atau prodi untuk memberikannya jadwal saat pagi hari jam 7 agar tidak terganggu oleh rapat dan bisa melaksanakan tugasnya sebagai Dosen. Beliau sangat senang jika dapat memberikan waktu yang sangat berkualitas bagi para mahasiswanya dan mengajar tanpa ada gangguan dinas.
Jika melihat kesuksesaannya sebagai seorang Dosen sekaligus Dekan FPIPS menimbulkan pertanyaan sebenarnya apa kunci serta rahasia yang beliau pegang. Menurutnya, apa yang dia lakukan mengalir begitu saja. Intinya jangan mengganggu orang dan berusaha membantunya. Selebihnya berdo’a kepada Allah Swt agar selalu mendapat bimbingan dalam setiap langkahnya. Jika dilihat dari jawabannya, inti dari kunci kesuksesannya adalah Bapak Karim selalu berusaha menciptakan serta menjaga hubungan yang baik dengan sesama manusia (rekan kerja, dll) serta Tuhan yang telah memberinya jalan serta kemudahan seperti sekarang.
Sebagai seorang Dosen yang merupakan Tenaga Pendidik, beliau mempunyai sebersit harapan bagi para Mahasiswa yang khususnya kelak akan mengikuti serta meneruskan pengabdiannya sebagai seorang pendidik.
“Tugas utama mendidik adalah memberi pengertian dan contoh. Buka horozin pemikiran agar bisa memberi pengertian, dan berkomitmenlan pada pilihan dan cita-cata agar yang dilakukan bisa menjadi contoh bagi murid” ucapnya.
Terakhir, beliau menyampaikan kesan dan pesan untuk para Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. Menurutnya, banyak mahasiswa UPI yang memiliki bakat luar biasa. Hanya terkadang belum tersalur secara memadai “Inilah tantangan kita, bagaimana mengembangkan keunggulan setiap mahasiswa pada bidang-bidang yang belum banyak pesaingnya, menciptakan ruang-ruang pengabdian baru dan tidak berkutat pada bidang yang sarat pesaingnya sehingga pasar yang mengejar kita” ucapnya diakhir wawancara.
Betapa sangat luarbiasanya seorang Prof. Dr. Karim Suryadi, Msi. dengan berbagai keistimewaan yang ada pada diri beliau. Tidak heran jika dirinya dapat menjadi sosok yang sangat inspiratif tidak hanya bagi para Mahasiswanya namun juga bagi orang-orang sekitar. Semoga apa yang terbaik yang ada pada beliau dapat enjadi contoh yang baik pula bagi kita sebagai mahasiswa yang akan menjadi pendidik kelak.(Ema H/JMPS)