Rizki Muhammad Ramdhan, Lulusan Terbaik Pendidikan Sosiologi UPI 2014



Rizki Muhammad Ramdhan, Lulusan Terbaik Pendidikan Sosiologi UPI 2014

Rizki Muhammad Ramdhan menjadi lulusan terbaik Pendidikan Sosiologi pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) yang diwisuda Rektor UPI Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M.Pd., Rabu (20/8/2014), pada wisuda gelombang II 2014. Sebelum masuk UPI, laki-laki kelahiran Sukabumi, 22 Maret 1992 ini adalah lulusan SMA Negeri 1 Cibadak (2010); SMP Negeri 1 Nagrak (2007); dan SDNegeri Gudang (2004).
“Man Jadda Wajada, barangsiapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan berhasil,”begitulah pepatah yang senantiasa menjadi inspirasi bagi Rizki untuk terus berjuang menjadi yang terbaik. Selama kuliah, Rizki mencoba mengikuti berbagai ajang bergengsi hingga ia meraih beberapa penghargaan, diantaranya Diligence Award dan terbaik II dari One Asia Foundation Jepang (2012); Juara 1 Mahasiswa Berprestasi (Mapres) FPIPS UPI (2013); Harapan 1 Mahasiswa Berprestasi (Mapres) UPI (2013); Juara 1 Lomba Cerpen Islam pada Gema Musabaqoh Sosiologi (2013); dan mewakili UPI dalam program Student Exchange di Shizuoka University Jepang. Ia pun menulis buku berjudul “7 Mata Air Menuju Sukses”.
Selain berprestasi di bidang akademik, Rizki juga berpengalaman mengikuti sejumlah organisasi. Antara lain, sebagai Ketua BEM HIMA Pendidikan Sosiologi FPIPS UPI, Ketua Jurnalis Mahasiswa Pendidikan Sosiologi (JMPS), Ketua Divisi Pendidikan Senat FPIPS UPI dan pengurus di Kementrian Komunikasi dan Informasi BEM REMAUPI. Ia pun pernah terlibat aktif di UKM Lembaga Penelitian dan Pengkajian Intelektual Mahasiswa (LEPPIM) UPI. Selain itu, di luar kampus Rizki aktif sebagai pengurus di Life School Indonesia yakni lembaga pelatihan soft skill yang ada di Bandung.
Rizki memberikan tips untuk sukses di masa perkuliahan. Ia menuturkan bahwa tips ini didapatkan dari tokoh yang ia sukai yakni Anies Baswedan. Pertama, buatlah cita-cita. Tuliskan cita-cita itu pada selembar kertas, lalu tempelkan di dinding kamar kita. Jika kita konsisten untuk berjuang, insya Allah tulisan yang kita tempel pada selembar kertas itu tinggal menjadi coretan karena satu persatu sudah tercapai. Silakan buktikan sendiri. Cita-cita yang kita tuliskan itu menggambarkan berapa lama kita mau kuliah, selama kuliah apa yang akan kita kerjakan, ingin menjadi apa kita di organisasi dan prestasi apa yang ingin kita capai. Ingat, jangan jadi mahasiswa yang hanya rumah atau kos-kosan, kampus dan kampusnya hanya ruang kuliah, jangan lakukan itu. 
Kedua, kuasai ilmu pengetahuan yang terdepan. Kita tidak bisa belajar hanya dengan ilmu-ilmu masa lalu, kuasai yang terbaru. Kemampuan belajar menjadi amat kunci, bukan kemampuan menguasai sebuah bidang tapi kemampuan belajar di bidang apapun. Karena sesudah lulus kita belum tentu mendalami atau mengerjakan hal yang menjadi fokus ketika masa kuliah. Tapi, kemampuan kita belajar akan membuat kita menjadi pembelajar terus menerus.Jikakita pembelajar maka kita akan punya peluang untuk bisa terus-menerus mengembangkan diri dan meningkatkan kontribusi.
Ketiga, tolong jangan hanya belajar di dalam ruang kuliah. Kuliah kita adalah di dalam ruangandan di luar ruang kuliah. Jikakita disebut sebagai aktivis, maka jangan hanya jadi aktivis di luar ruang kuliah, tapi juga aktivis di dalam ruang kelas. Kita merugi jika hanya belajar di dalam kelas saja. Bagi teman-teman yang ingin belajar hanya di dalam kelas saja, maka akan masuk golongan orang yang merugi. Karena di ujung masa kuliah kita hanya akan keluar membawa selembar kertas bertuliskan transkrip atau selembar kertas ijazah. Masa depan tidak bisa dibuat atau dibangun hanya dengan selembar kertas itu. 
Itulah beberapa tips dari yang diberikan. Rizki dinyatakan lulus sebagai sarjana pendidikan dengan IPK 3,91/Cum Laude. “Sungguh, ini kebahagiaan yang tak ternilai harganya. Saya ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua dan keluarga besar, kepada ibu dan bapak dosen yang senantiasa memberi kebaikan, motivasi, inspirasi, serta mengajarkan arti dari sebuah perjuangan, hingga mengantarkan pada gerbang akhir perkuliahan ini. Semoga ilmu yang saya dapatkan dikampus ini bisa menjadi ilmu yang insya Allah akan bermanfaat bagi semua. Sayamenyadari bahwa perjuangan hingga mencapai saat ini hanyalah merupakan sebagian kecil dari perjalanan panjang yang harus dilalui. Oleh karena itu, saya mohon do'a restu dari bapak dan ibu dan teman-temansemua agar dapat meneruskan perjuangan ini menuju masa depan yang lebih baik,” ujarnya.