“Merajut Mimpi Melalui Tulisan Sebagai Pemicu
Jiwa Mahasiswa”
Oleh :
Ravica Sagita Puterie
Menurut paradigma saya menulis merupakan hal yang sangat
penting, karena melalui tulisan kita bisa mengerti pentingnya arti kehidupan
secara nyata, melalui tulisan kita bisa mengembangkan semua kreativitas,
melalui tulisan pula kita bisa merajut mimpi sekaligus mewujudkan mimpi.
Realita manis yang saya alami pada saat saya duduk di bangku SMA, saya mendapat
kesempatan untuk hadir dalam seminar motivasi, dalam seminar itu disampaikan
tentang mimpi-mimpi yang diijabah tuhan melalui tulisan, motivator itu menyampaikan
dengan pemutaran film sepintas yang sangat memotivasi saya, rasa penasaran saya
begitu besar dan masih banyak tanda tanya dalam benak saya tentang mimpi yang
diijabah oleh Tuhan melali tulisan.
Pada suatu malam saya meluangkan waktu saya untuk menulis
100 mimpi-mimpi yang ingin saya raih dalam hidup saya, lalu saya pajang semua
mimpi-mimpi itu di dinding kamar saya, setiap hari saya membaca mimpi itu dan
seringkali terpintas dalam pikiran saya pertanyaan yang pesimis “apakah saya
bisa meraih 100 mimpi yang saya tulis?” karena banyak mimpi yang tidak sesuai
dengan kemampuan saya seperti hal yang mustahil untuk diwujudkan. Tetapi saya
tidak boleh terus-menetus berpikir pesimis karena itu hanya bisa menghancurkan
semua mimpi yang sudah saya tuliskan dalam selembar kertas. Perlu kita ketahui
bahwa di dunia ini tidak ada hal yang instan semua yang kita inginkan haruslah
diraih dengan usaha yang diiringi dengan doa, jadi tugas kita bukan hanya
menuliskan mimpi-mimpi saja tetapi harus diiringi dengan doa dan usaha.
Seiring dengan berjalannya waktu satu per satu
mimpi-mimpi yang saya tuliskan mulai diijabah oleh Tuhan, yang lebih ajaib lagi
dari sebuah tulisan yakni mimpi yang menurut saya adalah mimpi yang mustahil
untuk diijabah tetapi Tuhan bisa ijabah mimpi yang saya tulis. Salah satu mimpi
yang diijabah oleh Tuhan yang menurut saya adalah mimpi yang mustahil yaitu
menjadi Juara 1 Lomba Dokter Kecil se-Kabupaten dan semua teman-teman saya
bahkan guru saya tidak menyangka kalau saya memenangkan lomba itu karena saya
dari jurusan IPS yang lebih dominan mempelajari ilmu sosial, sampai sekarang
pun saya masih tidak menyangka, saya bisa mengalahkan 99 siswa dari sekolah
yang berbeda-beda se-Kabupaten dan mereka adalah jurusan IPA yang lebih
memahami ilmu kedokteran karena mereka mempelajari biologi sebagai dasar ilmu
yang bersangkutan. Tetapi Tuhan ijabah mimpi saya dan melalui tulisan mimpi,
Tuhan tahu apa yang saya butuhkan sekaligus yang saya inginkan dan seindah
apapun kita merencanakan sesuatu jauh lebih indah rencana Tuhan untuk kita.
Sampai detik ini saya menjadi mahasiswa di Universitas
Pendidikan Indonesia saya masih melukiskan mimpi-mimpi saya melalui tulisan
karena dengan menuliskan semua mimpi yang disertakan dengan doa dan usaha Tuhan
menjadi lebih mudah untuk ijabah semua mimpi kita. Bagi saya tulisan adalah
media doa untuk menyampaikan mimpi-mimpi yang siap diijabah oleh Tuhan. Telah
kita ketahui betapa besarnya manfaat menulis dalam kehidupan kita bahkan
menulis memiliki peran yang sangat penting dalam hidup, menulis jika
diibaratkan dengan organ tubuh yakni ibarat jantung yang mengontrol aliran
darah kita.
“Kita
menulis untuk mempertinggi kepedulian kita pada hidup. Kita menulis untuk
merasakan lagi kehidupan kita, dalam sebuah ingatan dan dalam sebuah kenangan
kembali. Kita menulis agar kita mampu meraih hidup yang lebih bermakna, untuk
meraih apa yang ada dibaliknya, untuk mengajarkan kita bagaimana berbicara pada
orang lain. (ANAIS NIN)” dari cuplikan kata-kata mutiara di atas saya akan mengupas
setiap makna dari rangkaian kalimatnya. Kalimat yang pertama “Kita menulis
untuk mempertinggi kepedulian kita pada hidup” menurut pemahaman saya, menulis
dapat menyadarkan kita akan pentingnya kehidupan agar kita tidak hanya
memamerkan nama saja di dunia ini tetapi kita juga harus mampu membuat
jejak-jejak kehidupan sebagai kunci semangat untuk melakukan apapun, sama
halnya seperti mahasiswa yang kegiatannya hanya kuliah pulang kuliah pulang,
sering disebut juga dengan mahasiswa kupu-kupu begitu terus setiap harinya
tanpa ada pengalaman yang harus ditulis dan dikenang, hidupnya kurang bermakna
dan tidak penuh warna. Maka dari itu kita sebagai mahasiswa sudah seharusnya
memiliki kegiatan selain kuliah semata, karena dengan adanya kesibukan seorang
mahasiswa akan terdorong jiwanya untuk menulis jadwal agar semuanya teratur.
Untuk memepertinggi kepedulian kita terhadap hidup hendaknya kita menulis semua
kegiatan kita setiap hari, diawali dengan pembuatan jadwal untuk hari esok yang
dibuat secara rinci. Keesokan harinya tulis semua kegiatan mulai dari bangun
tidur sampai tidur lagi. Kemudian koreksi jadwal dengan realita yang kita
lakukan. Dengan cara menuliskan semuanya secara rinci dan jelas kita bisa
mengetahui manfaat dari menulis, secara langsung karena efeknya langsung
berdampak dan terbukti bisa meningkatkan tingkat kedisiplinan dan dapat menjaga
efisien waktu sebaik mungkin.
Mari
kita kupas kalimat yang kedua yakni “Kita menulis untuk merasakan lagi
kehidupan kita, dalam sebuah ingatan dan dalam sebuah kenangan kembali” menurut
paradigma saya kalimat kedua ini memiliki makna tersendiri karena membawa kita
kedalam zona nostalgia. Sebagai mahasiswa pasti sudah tidak asing lagi dengan
yang namanya “buku harian” mungkin buku harian terdengar sepele dan identik
dengan perempuan. Sebenarnya tidak ada yang sepele dengan buku harian dan tidak
ada yang di identikkan karena semua orang memiliki hak untuk menulis baik
laki-laki maupun perempuan. Dengan adanya “buku harian” bisa mendorong kita
untuk gemar menulis sebagai media untuk meluapkan pengalaman yang kita alami.
Pengalaman yang saya alami pada saat saya duduk di bangku SMA bisa dibilang
saya adalah orang yang gemar meluapkan perasaan saya dalam bentuk tulisan dan
menurut sudut pandang saya tulisan itu tidak bisa berbohong berbeda dengan
lisan yang begitu mudah untuk berkata bohong, karena tulisan lahir dari isi
hati yang memerintahkan otak dan direspon dengan salah saru indra penggerak
yaitu tangan yang menggoreskan tulisan-tulisan diatas kanvas yang kosong menjadi
kanvas yang penuh dengan warna pelangi dan memiliki berjuta kenangan, suatu
hari saya pernah membaca “buku harian” saya, dan saya pun terbawa suasana,
terkadang saya tertawa sendiri melihat “buku harian” yang penuh dengan cerita
yang mengesankan dan menuntun otak kita untuk membuka memori lama.
Selanjutnya
kalimat ketiga “Kita menulis agar kita mampu meraih hidup yang lebih bermakna,
untuk meraih apa yang ada dibaliknya, untuk mengajarkan kita bagaimana
berbicara pada orang lain”. Dengan menulis kita bisa meraih hidup yang lebih
bermakna karena dari hal yang kita tulis kita bisa mengenang semua pengalaman
yang kita alami dana kita bisa belajar dari pengalaman karena pengelaman diri
sendiri dan pengalaman orang lain bisa menjadi guru terbaik dimasa yang akan
datang untuk meraih apa yang ada dibalik pengalan tersebut. Menulis pun
mengajarkan kita bagaimana cara berbicara pada orang lain contohnya pesan
singkat (sms), menulis surat, menyampaikan kritik dan saran dengan tulisan agar
lebih sopan dan santun. Kenyataannya penyampaian kritik dan
saranmelalui tulisan lebih efektif dan lebih cepat ditanggapi dari pada
penyampaian kritik dan saran melalu lisan, contohnya demo yang sering dilakukan
oleh mahasiswa.
Dewasa
ini sangat banyak sekali media tulis untuk mengembangkan kreativitas menulis
yang kita miliki apalagi dalam dunia mahasiswa. Dunia mahasiswa identik sekali
dengan inovasi-inovasi menulis dan banyak ajang untuk menyalurkan bakat
menulis, namun tradisi mahasiswa yang menginginkan segala sesuatunya dengan
instan mereka lebih memilih untuk melakukan plagiat. Perilaku plagiat ini
merupakan prilaku mahasiswa yang tidak patut untuk dicontoh, bahkan termasuk perilaku tercela karena mengambil
hasil karya orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan sendiri. Plagiat
ini memiliki efek negatif yang sangat besar di kalangan mahasiswa yakni
menjadikan mahasiswa malas menulis, kurangnya kesadaran akan pentingnya
menulis, tidak mengembangkan kreativitas dalam menulis, dan masih banyak lagi.
Apabila semua itu dibiarkan begitu saja tentu akan berdampak cukup besar di
kalangan mahasiswa dan keterampilan mahasiswa untuk menulis akan semakin
terpuruk. Untuk memecahkan masalah tersebut perlu adanya solusi untuk
meningkatkan minat mahasiswa dalam menulis, agar tidak tercipta mahasiswa yang
keterampilan menulisnya terpuruk dan perlu ditekankan bahwa menulis merupakan
hal yang sangat penting karena menulis bisa mengasah kreativitas mahasiswa
dengan dibekali kerajian dalam membaca agar wawasan untuk menulis semakin terbuka.
Solusi
yang harus diterapkan untuk meningkatkan motivasi menulis dikalangan mahasiswa
yaitu mengadakan seminar tentang pentingnya menulis dikalangan mahasiswa,
setiap jurusan memiliki rumah baca, semua dosen mewajibkan kepada semua
mahasiswa untuk membaca buku sumber sesuai dengan mata kuliah yang disampaikan,
menyediakan sarana untuk menulis saperti koran, majalah, dan kabar berita dan
lain-lain disetiap jurusan, mengadakan ajang perlombaan seperti menulis esai,
membuat majalah dinding, dan lain sebagainya, manyediakan perpustakaan berjalan
dengan memanfaatkan mobil UPI yang mengelilingi wilayah kampus setiap harinya.
Karena dengan banyak membaca wawasan kita akan terus berkembang untuk menulis
dan kreativitas dalam menulis semakin meningkat karena buku merupakan jendela
dunia. Jagan menyia-nyiakan waktu luang kita dengan hal-hal yang tidak penting
isilah waktu luang kita dengan menulis untuk “Mengukir Jejak Melalui Tulisan
Sebagai Identitas Diri Mahasiswa” karena dengan menulis kita bisa “Merajut
Mimpi Melalui Tulisan Sebagai Pemicu Jiwa Mahasiswa”.
Harapan
saya melalui esai yang saya buat ini mahasiswa bisa memotivasi jiwanya untuk
meningkatkan kreativitasnya dalam menulis dan membuka cakrawala dengan
memperbanyak membaca buku-buku yang kaya akan ilmu.