Oleh : Ilham Andika Putra
Gambar Ilustrasi Source : http://serojanews.blogspot.co.id/2012/10/7-hambatan-untuk-menjadi-kreatif.html |
Kreatif, adalah sebuah kata yang
mungkin terdengar too good to be true bagi setiap orang, akan tetapi masih banyak
orang yang menganggap dirinya tidak kreatif. Kreatifitas seakan merupakan
barang langka yang hanya dimiliki oleh mereka yang memang punya bakat atau dari lahirnya memang kreatif. Padahal,
sesungguhnya setiap orang bisa menjadi kreatif. Meskipun di dunia ini beberapa
orang tampaknya lebih kreatif dibanding orang lain, namun semua orang pada
dasarnya mampu melahirkan ide-ide kreatif. Kreativitas seseorang tidak
tergantung pada tingkat IQ orang tersebut, namun tergantung pada sejauh mana ia
mampu membuka dirinya dan bersikap open
minded terhadap apa yang ia lihat dan rasakan.
Ketika kita berbicara tentang
kreativitas, kita tidak sedang membicarakan sesuatu yang bersifat bawaan,
alamiah, atau pemberian. Kreativitas berbeda dengan IQ, dimana IQ bersifat given. IQ merupakan anugerah yang
dimiliki sejak lahir, dan tingkat IQ seseorang cenderung berubah seiring
perubahan usia, pengalaman, dan sebagainya. Apabila diuji berkali-kali, IQ
seseorang paling hanya berubah sebanyak 5% saja. Hal ini berbeda dengan
kreativitas. kreativitas bukan lah sesuatu yang given, melainkan sebuah
keterampilan atau skill yang dapat dilatih dan dimunculkan. Setiap orang pada
dasarnya sudah memiliki potensi untuk kreatif dalam dirinya, dan bila potensinya
terus diasah melalui suatu pembiasaan, maka kreativitas pun akan melejit
ketingkat yang mungkin jauh lebih tinggi daripada yang bisa dibayangkan.
Jadi bila anda memiliki tingkat IQ
yang rendah, bukan berarti anda tidak kreatif. Demikian pula bila tingkat IQ
anda tinggi, belum tentu anda kreatif. Siapapun diri anda, anda bisa menjadi
kreatif. Semuanya tergantung pada anda, mau atau tidak mengasahnya dan
memanfaatkannya untuk kemajuan pribadi, khususnya kehidupan anda.
Kita tahu sendiri, bahwa kreativitas
terdapat dalam kemampuan otak kanan, maka dari itu orang yang lebih banyak
menggunakan otak kiri biasanya kurang memiliki kreativitas. Pada dasarnya
mereka kesulitan untuk melihat sebuah masalah di luar apa yang terlihat di
depan matanya. Mereka memecahkan masalah hanya berdasarkan pengalaman dan
parameter-parameter terukur yang mereka ketahui. Orang-orang yang bekerja
sebagai analis, akuntan, operator, dan birokrat biasanya lebih banyak
menggunakan otak kiri.
Orang yang lebih banyak menggunakan
otak kanan biasanya lebih kreatif. Mereka berani untuk berinovasi dan mencoba
hal-hal yang baru. Pikiran mereka terbebas dari aturan dan proseduryang ada,
sehingga mereka bisa leluasa untuk mengembangkannya. Seorang seniman, artis,
desainer dan inventor biasanya lebih banyak menggunakan bagian otak sebelah
kanan dalam profesinya.
Siapa yang tidak mengenal Bill
Gates, dia adalah salah satu orang terkaya di dunia yang menggunakan
kreativitasnya sebagai pekerjaan atau karirnya, jelas saja setiap hari bahkan
setiap waktu Bill Gates, selalu memikirkan inovasi terbaru aplikasi windowsnya
untuk kepuasan konsumen. Di indonesia siapa yang tidak mengenal komedian Entis
Sutisna atau yang sering di panggil Sule sebagai nama tenarnya. Sule adalah
salah satu seniman sekaligus artis yang sangat kreatif, di dalam penampilannya
ia selalu melakukan inovasi baru supaya semua orang selalu ingin tertarik
melihat dan tertawa melihat tingkahnya yang lucu dan kocak.
Jika ditanya mana yang lebih
penting antara otak kanan dan otak kiri, siapapun akan menjawab keduanya
penting. Orang yang selama hidupnya hanya menggunakan otak kiri akan sulit
untuk berkembang. Dia terbelenggu dengan rutinitas, aturan, prosedur dan
kebiasaan yang dia lihat dan kerjakan sehari-hari. Sehingga dia tidak mampu membuat
dan mengembangkan sesuatu yang baru. Begitu juga dengan orang yang selama
hidupnya hanya mau menggunakan otak
kanan. Dia memang bisa kreatif. Tetapi, kreativitas tanpa kemampuan analisis
dan logika hanya akan menghasilkan sesuatu tanpa makna. Bila kita ingin menjadi
kreatif dan inovatif, kita harus mampu menyeimbangkan kemampuan otak kiri
dengan otak kanan. Kemampuan logika, analisis, dan matematis harus didukung
dengan daya imajinasi yang kuat. Untuk menjadi kreatif, menciptakan
keseimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan adalah sesuatu yang mutlak
diperlukan.
Ingatkah kalian, disaat kalian
masih kecil? Kebanyakan dulu kita senang mewarnai atau senang menggambar, dan
itu adalah contoh kreativitas. Ada yang besar menjadi animator, ada juga yang
besar menjadi akuntan. Namun dasar-dasar kreativitas ada dalam diri kita.
Kemanakah dasar-dasar tersebut?, apakah dia hilang bersama bertambahnya usia
dan tumbuh kembang kita?. Jawabannya hanya ada di dalam diri kalian
masing-masing dan hanya kalian yang mampu menjawabnya. Pablo Picasso pernah
mengatakan, all children are artist. The
problem is how to remain an artist once he grows up.
Jalan kita masih panjang kawan,
ingatlah alasan pertama kalian masuk universitas ini dan jangan sampai larut
seiring waktu berjalan. Ingatlah kita tetaplah sama dari awal kita hidup sampai
sekarang kita tetap lah sama dengan yang lainnya, akan tetapi yang bisa menjadi
pembeda adalah dengan siapa anda berteman dan buku apa yang anda baca. Hidup
mahasiswa, sosiologi satu dan satu sosiologi.