Santap Karya: Kumpulan Puisi





-Pemeluk jarak-

Dalam hening malam
Teintas dalam bayang
Terukir indah
yang aku rasa

Aku dan kamu
Terpisah jarak dan waktu
Adakah engkau merindukan aku

Kini jadi cerita
kisah hati yang terpisah
Dua hati yang dihantui
Lokasi ini menyakiti

Bertahanlah kau disana
Karena aku pasti akan pulang.


Oleh: Eza Restu, (Mahasiswa PGSD Penjas, Universitas Pendidikan Indonesia)



SAMA NEGATIFNYA

Aku seperti hujan,
Tercipta untuk tujuan mulia
Memberikan kehidupan, harapan dan kasih sayang.

Namun sayangnya
Aku bukanlah hujan
Aku hanya tetesan kotor yang di penuhi racun
Yang berawal dari hujan
Layaknya malaikat yang hampir menjadi tuhan
Namun jatuh karena ulah nya sendiri

Ku pikir aku tak ada bedanya dengan lucifer
Karena kami sama sama menyakiti seseorang yang ada di dekatnya.

Benar atau tidak,
Itulah yang ku rasakan saat ini.

Bandung, 27 Mei 2017

(Oleh: Saipul Pajri, Mahasiswa Pendidikan Sosiologi 2016 dan Anggota JMPS 2017/2018)