FAKTA PARIWISATA INDONESIA
(Hari Pariwisata Sedunia)
Oleh Samsul Rizal, penulis yang doyan jalan-jalan.
Siapa yang tak suka berwisata? Rasanya nyaris tidak ada.
Wisata adalah salah satu bentuk hiburan yang paling populer dan disukai
masyarakat di dunia, dilihat dari besarnya penghasilan obyek-obyek wisata di
seluruh dunia. Tak hanya dari segi ekonomi, berwisata dalam sisi psikologis pun
ternyata ampuh untuk menghilangkan stres manusia, tekanan hidup yang biasanya
dialami dalam tuntutan kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat.
Tahukah anda 27 September Diperingati sebagai Hari
Pariwisata Sedunia. Dilansir detikTravel dari situs resmi Perserikatan
Bangsa-bangsa (PBB), penetapan hari bersejarah tersebut pertama kali diumumkan
pada tahun 1980 di Kota Torremolinos, Spanyol. Itulah waktu paling bersejarah
bagi pawisata dunia.
Saat itu Organisasi Pariwisata Dunia untuk Perserikatan
Bangsa-bangsa atau dikenal UNWTO, tengah melangsungkan pertemuan umum pada
tahun 1979. Pada sesi rapat ke tiga, muncullah keputusan oleh UNWTO untuk
memfasilitasi Hari Pariwisata Dunia yang disusul oleh pengumuman resminya pada
tahun 1980.
Penetapan 27 September sebagai Hari Pariwisata Dunia oleh
UNWTO adalah bukan tanpa alasan. Tanggal itu dipilih agar bersamaan dengan
salah satu kejadian penting di dunia wisata, yakni hari jadi pengadopsian
anggaran dasar UNWTO pada 27 September 1970 silam.
Selain itu, penetapan tanggal Hari Pariwisata Dunia juga
didasari fakta unik. Tanggal 27 September adalah akhir dari waktu liburan di
bumi bagian utara yang bersiap memasuki musim dingin. Namun di bumi bagian
selatan, tanggal 27 September adalah awal musim liburan karena menyambut musim
panas. Ini adalah tanggal di mana para traveler di seluruh belahan dunia
dipastikan liburan bersama.
Terlepas dari sejarah penetapannya, dunia memperingatinya
untuk meningkatkan perhatian di kalangan komunitas internasional akan
pentingnya wisata serta unsur sosial, budaya, politik, dan nilai ekonomi. Di
mana para pelaku wisata saling berkumpul dan membicarakan tentang kontribusi
yang dapat diciptakan melalui pariwisata.
Dari sekian banyak destinasi wisata di dunia, Indonesia masuk
kedalam daftar tertinggi yang diminati wisatawan dunia maupun domestik. Namun,
apakah Indonesia siap menjadi destinasi wisata dunia? Berikut adalah fakta
pariwisata Indonesia:
1. Tempat keren tapi fasilitas mengenaskan
Banyak tempat pariwisata di Indonesia menawarkan keindahan
alam yang sangat menawan, namun sayang hal itu tidak berbanding lurus dengan
fasilitas yang disediakan. Sebut saja transportasi, kebanyakan wisatawan malas
datang ke Indonesia karena akses kendaraan dan jalan di Indonesia sangat buruk
sehingga banyak tempat wisata yang gulung tikar akibat hal tersebut. Contoh
lainnya seperti Toilet, banyak tempat wisata di Indonesia tidak menyediakan
toilet yang nyaman, bahkan banyak yang tidak menyediakan toilet sama sekali, dan banyak lagi permasalahan fasilitas lainnya.
2. Pemasaran yang kurang niat
Banyak titik wisata di indonesia, gunung contohnya, banyak
titik pendakian yang kurang dipasarkan oleh penggiat pariwisata dan pemerintah.
Hal itu menyebabkan banyak gunung indah di Indonesia hanya terbengkalai menjadi
korban penggundulan hutan. Kemudian pariwisata kelautan, dilansir dari
Phinemo.com, Indonesia ternyata memiliki kawasan terumbu karang terkaya di
dunia dengan 18% terumbu karang di dunia hidup di Indonesia. Terdapat
setidaknya 3 ribu spesies ikan, 590 jenis karang batu, dan 2,5 ribu jenis
moluska dan 1,5 ribu udang-udangan. Bayangkan saja, dengan kekayaan bawah laut
Indonesia ini, secara tidak sadar Inodonesia memiliki modal yang lebih banyak
untuk membuka lahan destinasi wisata bawah lautnya. Dengan kekayaan ini, ada
600 titik selam resmi yang telah dibuka di Indonesia. Namun yang terjadi warga
dunia jauh lebih mengenal Bali saja, sedangkan banyak lagi di Indonesia tempat
berwisata kelautan yang luar biasa. Selain laut dan gunung, ada juga wisata
budaya, sejarah, religi, dan jenis wisata yang lainnya. Bila modal-modal itu
dimaksimalkan dengan pemasaran yang lebih baik, rasanya layak Indonesia menjadi
destinasi wisata nomor satu di dunia.
3. Minat warga lokal yang masih kurang
Ada pepatah yang mengatakan "rumah sendiri dilupakan,
rumah orang lain dipelihara", dan itulah yang terjadi kepada warga
Indonesia. Banyak orang memimpikan atau bahkan melakukan wisata ke luar negeri,
sedangkan tak pernah berkunjung ke tempat wisata di Indonesia atau di
lingkungan hidupnya sekali pun. Pertanyaan sederhananya, bagaimana pariwisata
di Indonesia bisa dicintai orang luar kalau warganya sendiri saja berwisata ke luar negeri. Bagai berpacaran dengan seorang gadis namun jalan,
nonton, makan, berhubungan dengan gadis lain. Sakit! Tak salah memang berwisata
ke luar negeri, namun lebih baik itu dilakukan setelah kita puas berwisata di
dalam negeri.
4. Wisata Indonesia menguras dompet
Konklusi dari 3 fakta di atas menghasilkan 'anak' yang kurang
baik. Banyak tempat wisata di Indonesia tidak ramah bagi kantong wisatawan.
Silakan bandingkan harga paket liburan di Indonesia dan bandingkan dengan paket
wisata di negara-negara lain. Anda pasti terkejut ketika menyadari bahwa wisata
di luar negeri ternyata lebih murah, sebut saja wisata di Singapura atau Malaysia. Kedua negara itu menawarkan banyak paket wisata lengkap dengan
fasilitas memuaskan, namun dengan harga yang sangat miring. Jelas, warga lokal
kita kabur. Hal ini juga menyebabkan banyak masyarakat yang hidup di bawah
garis kemiskinan tidak dapat merasakan mewah dan indahnya rumah sendiri,
Indonesia.
------------------------------------------
Jadi apa yang harus kita lakukan? Hal sederhana saja,
sempatkan diri anda untuk berwisata ke tempat di sekitar anda.
Sebarkan lewat media
sosial, maka sedikit banyak anda telah membantu pariwisata di Indonesia.
Mari berwisata, mari cintai Indonesia!
--------
written and design by Samsul Rizal (Mahasiswa Pendidikan Sosiologi 2016 dan Anggota JMPS 2017/2018)