Santap Karya: Delete vs. Shift+Delete, Selamatkan Banyak Jiwa!


Halo!

Kita ketemu lagi di Santap Karya Cybersociology. Banyak orang belum sadar satu fakta kecil tentang menghapus file di komputer. Biasanya kita akan hapus file di komputer dengan tombol Delete, kan? Tapi pernah kepikiran tidak bahwa ternyata ada cara lain untuk menghapus file di komputer? Kali ini kita akan kupas tentang apa bedanya Delete dan Shift+Delete (maksudnya tekan Shift lalu tekan Delete), dan bagaimana perbedaan kecil itu bisa menyelamatkan banyak jiwa di luar sana...unch. 😃

Kenalan dengan Recycle Bin

Pernah lihat ikon ini di desktop komputer teman pembaca?


Setelah dibuka... Ternyata oh ternyata!!
Seluruh file yang sudah kita hapus masih ada di dalamnya!
Recycle Bin itu sebenarnya apa sih?

Recycle Bin adalah tempat yang disediakan Windows untuk menyimpan file-file yang sudah kita hapus, agar jika suatu hari kita ingin mengembalikan file-file tersebut (mungkin karena salah hapus atau apa), kita tidak panik mencari-cari. Anggap saja seperti sebuah keranjang sampah yang suatu hari akan diobrak-abrik sampahnya, mencari suatu hal yang kita tidak sengaja buang.

Praktis, kan?

Delete vs. Shift+Delete

Selama ini, untuk menghapus berkas, biasanya kita pilih berkasnya lalu tekan Delete, kan? Beberapa di antara kita mungkin akan klik-kanan lalu pilih Delete.


Apa sebenarnya yang terjadi? Jika kita menekan Delete saja, file yang kita pilih akan dipindahkan ke Recycle Bin. Secara teknis itu sama saja dengan menghapus, hanya saja kita buang file kita ke tempat sampah daur ulang, keranjang sampah sementara itu.

Tapi apa yang harus kita lakukan jika kita ingin menghapus file itu secara permanen?

Yang perlu kita lakukan adalah pilih file tersebut, lalu ketimbang menekan Delete, tekan tombol Shift lalu tekan tombol Delete. Ini juga terkenal disebut dengan Shift+Delete.


Biasanya jika kita menekan Shift+Delete, sebuah kotak dialog muncul menanyakan konfirmasi apakah kita akan menghapus file terpilih secara permanen. Klik Yes untuk melanjutkan, atau klik No untuk membatalkan perintah penghapusan.

Jadi, karena kita tahu sekarang Shift+Delete itu menghapus permanen, mungkin kita bisa perkirakan kemanakah file-file kita yang tiba-tiba hilang dan tidak bisa dikembalikan itu pergi—bisa jadi salah tekan tombol, kan?

Analisis: Delete atau Shift+Delete?

Lebih mudah disajikan dalam bentuk tabel, kan?

Aspek
Delete
Shift+Delete
Setelah dihapus, file kemana?
Recycle Bin
Hilang secara permanen
Kelebihan
Bisa kembalikan file yang salah hapus atau file yang suatu hari kita perlukan lagi
Menyelamatkan ruang harddisk dan mengosongkan harddisk dari file-file yang tidak diperlukan
Kekurangan
Memenuhi harddisk—jika Recycle Bin terlalu penuh, harddisk kita beresiko penuh, karena file tidak “benar-benar dihapus” dari harddisk, hanya dipindahkan ke Recycle Bin
Jika file yang terhapus ingin kita kembalikan, tidak ada satupun cara yang bisa kita lakukan—file yang dihapus sudah menghilang secara permanen!

Social Analysis: Cybersociology Penghapusan File

Banyak di antara pengguna komputer Windows, khususnya di Indonesia, yang masih belum paham betul tentang pengoperasian komputer sendiri. Salah satunya mengenai penghapusan file. Hal yang terkesan sangat trivial seperti ini bisa jadi fatal jika kita tidak paham—bukan hal yang tidak mungkin jari kita secara tidak sengaja menekan tombol shift selagi jari tangan kanan kita menekan tombol delete. Setelah itu, tanpa kita sadari, malah kita klik tombol Yes. Bam. File hilang. Permanen.

Virus, Malware, dan berbagai software jahat lainnya juga kerap kali melakukan penghapusan permanen saat mereka mengobrak-abrik data yang tersimpan dalam komputer kita. Selain itu, melakukan penghapusan permanen terhadap file-file virus belum tentu akan menghilangkan virus itu sendiri—karena pada dasarnya virus itu terus menduplikasikan dirinya sendiri, setiap kali dihapus sekalipun, virus itu akan muncul kembali. Karena itulah banyak antivirus yang tidak becus dalam menghapus virus (iya, kamu, antivirus huruf A warna hijau).

Untuk menghapus virus, kita harus memastikan virus itu sudah tidak ada dalam memori (bunuh prosesnya), tidak ada dalam layanan yang sedang berjalan di Windows, hapus entri virus itu dari Startup dan Registry, baru hapus file virusnya. Saya pribadi berhasil, secara tidak sengaja, melakukan penghapusan virus shortcut manual di laptop teman. Kebetulan, tapi berhasil.

Sebuah riset perlu dilakukan untuk mempelajari karakter orang-orang, khususnya pengguna Windows, dalam menggunakan komputer mereka. Secara spesifik, sebuah riset tentang apakah mereka tahu tentang Recycle Bin dan tentang penghapusan file dari komputer juga akan sangat bermanfaat dalam pengembangan produk Windows oleh Microsoft, dan untuk mempelajari karakter pengguna komputer secara umum. Ladang skripsi atau tesis, nih.

Bayangkan seperti apa jadinya pengguna komputer kita jika mereka semua paham bedanya recycle bin dan Shift+Delete. Bisa banyak jiwa yang kita selamatkan dari kecerobohan menghapus file, lho. Hal yang terdengar sangat trivial dan tidak menarik, nyatanya jika didalami, ternyata menarik lho!

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Oleh: Aldian, Anggota JMPS dan Mahasiswa Pendidikan Sosiologi 2015.