Santap Karya: SETELAH MALAYSIA, GILIRANKU BERTEMU ONG-BAK DI THAILAND



สวัสดีค่ะ
sàwàddee ká
Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas Berkat Rahmat-Nya, saya Revi Nurmaola Salam, mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi, FPIPS terpilih menjadi delegasi Universitas Pendidikan Indonesia pada kegiatan Student Exchange International 2018. Hal ini menjadi kebanggan pribadi sekaligus kebanggaan kedua prodi saya, Pendidikan Sosiologi yang sebelumnya teman saya Septia Abdu Rouf terpilih sebagai delegasi Universitas Pendidikan Indonesia pada kegiatan Student Exchange International di Malaysia pada 8-10 Januari 2018 yang lalu.

Program Student Exchange International 2018 yang diselengarakan oleh Scholarship Indonesia Fondation (Scholarion) di Thailand pada 4-6 Maret 2018 Ini merupakan kegiatan ke-3 Scholarion mengadakan Student Exchange International yang sebelumnya sukses program pertama di Seoul, Korea Selatan pada 2017 dan program kedua di Kuala Lumpur, Malaysia pada Januari 2018 yang lalu. Dan program keempat yang masih dalam tahap registrasi yaitu student excahnge international di Tokyo, Jepang yang akan berangkat pada pertengahan Juli 2018 nanti. Ini merupakan kabar gembira untuk siapa yang ingin menjadi delegasi selanjutnya.

Biaya kegiatan Fully Funded/ Full Scholarship ditanggung oleh Scholarion membuat semakin hari semakin banyak peminatnya. Terbukti dari 1.000 mahasiswa yang mendaftar, hanya 8 mahasiswa saja yang terpilih. Universitas Padjajaran, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Dipenogoro, Universitas Airlangga, Universitas Jambi, Universitas Brawijaya, Universitas Gadjah Mada. UPI menjadi satu-satunya universitas yang mengikutsertakan dua delegasi sekaligus yaitu saya Revi Nurmaola dari Prodi Pendidikan Sosiologi dan teman saya Farah Salmadhia Prodi Pendidikan Fisika
Perjalanan yang memakan waktu hampir 4 jam tidak menyurutkan niat kami untuk mengeksplor Thailand sebelum kegiatan inti dimulai. Seven Eleven menjadi tempat pertama yang kami kunjungi untuk sekedar membeli mie instan rasa Tom Yum yang menjadi makanan wajib apabila berkunjung disana. Kami berkunjung ke Silom Night Market yang tidak jauh dari hotel. Disana kami memakai Grab/Uber dengan biaya 20 bath atau sekitar 10,000 rupiah. Di sepanjang jalan, terdapat banyak aneka jajanan pasar mulai dari ayam goreng, aneka sup, dan aneka buah yang murah. “Do you know?” , “oh my god”, “seriously” sambil terbahak-bahak satu demi satu dari kami menceritakan apa yang mereka temukan di sepanjang Silom Night Market.

“Preserving Culture Who are we in society regarding to preserving the culture? And what can we do for balancing modern civilization and culture? “ menjadi tema dalam acara Student Exchange Simposium Internasional di Thailand ini. Para peserta mengikuti rangkaian kegiatan Simposium Internasional (International Exchange Program and Sharing Session) di Webster University. Selain membahas isu yang menjadi tema kegiatan tersebut, kami diajak berkeliling di Empire Tower yang selain menjadi lokasi kampus juga kita bisa melihat bagaimana kesibukan masyarakat disana dengan berbagai macam akulturasi budayanya. Selain itu peserta diberikan tugas analisis tentang pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya yang ada di Bangkok, Thailand.

Selain terkenal dengan ribuan gajah dan julukan “tanah senyuman”, Bangkok, Thailand terkenal masih kental dengan budaya dan agama Budha yang dianut oleh penduduknya. Kondisi ini menjadikan banyak objek wisata di Thailand yang merupakan tempat untuk beribadah umat Budha, seperti kuil-kuil. Kami mengunjungi  Kuil Wat Arun yang penduduk setempat menyebut tempat ibadah ini sebagai kuil waktu fajar. Kuil Wat Arun adalah salah satu tempat ibadah yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan. Selain itu, kuil ini juga dijadikan sebagai salah satu objek wisata di Thailand yang paling terkenal. Dari bagian atap kuil ini, saya bisa menikmati indahnya pemandangan kota Bangkok yang begitu menawan.

Masih di hari kedua, kami mengunjungi Honeybee Factory yang pemiliknya sangat fasih berbahasa Indonesia. Kami juga mengunjungi Gem Gallery International Manufacturer yang merupakan tempat berbagai perhiasan dan batu mulia yang khas dari Thailand. Masih banyak tempat yang kita kunjungi seperti BACC (Bangkok Art and Culture Center), MBK Center (Mah Boon Krong) yang rata-rata 100.000 orang per hari berkunjung ke mall ini. Mall yang begitu popular ini menawarkan harga yang murah dan yang paling penting menurut saya adalah kami bisa berjumpa dengan orang-orang dengan berbagai model dan berbagai negara termasuk warga negara indonesia.

Asiatique The Riverfront, badan yang semula capek malah jadi ON lagi. Menghabiskan malam di mall terbuka yang luasnya sekitar 4,8 hektar dan memiliki seribu lebih toko-toko mulai dari outlet barang barnded, sampai produk lokal yang murah meriah dan kapan lagi kamu bisa naik boat gratis selama kurang lebih 15 menit menyusuri Sungai Chao Praya, sambil menikmati panorama kota Bangkok di malam hari yang semarak dengan kerlip cahaya. Ini semua hanya sedikit cerita dari banyak pengalaman menakjubkan kenapa kamu tidak boleh melewatkan Student Exchange International yang diadakan Scholarion ini. Sungguh pengelaman luas biasa bisa bertemu dengan banyak orang dengan budaya yang berbeda.  Apa manfaat yang didapatkan saat kesana? 

1.        Culture Undertaking
Although Thai culture is mostly influenced by Buddhism principle, Hinduism also takes its part in building Thai culture composition. It is clearly see on the art, literature, and custom and value, and this is what Scholars will explore more. The scholars will be given a chance to feel the ambience of this multi-culture country.

2.       Apprehended Thai Society

Seems to be homogeneous, Thailand literally represents various group. Scholar will get involved in ‘Thai melting pot’ by taking a look and interacting with Thai society itself. Visiting Thai common place will lead the scholar for witnessing Thai society.
3.       Educational Exploration

Scholars will experience the educative learning by visiting a prestigious university to feel environment and the student life. and learning the people and culture of the country.

Tidak terasa rangkaian acara demi acara kami lewati. Dari mulai Registration, Essay Selection, Creativity Selection sampai Final Announcement. Berjuta tantangan sampai kami bisa ke tahap ini. Rasa ucap syukur kepada kedua orang tua saya yang tidak berhenti mendoakan saya, dosen yang membimbing saya, teman- teman yang selalu mendukung saya dalam berbagai kesempatan, hanya tulisan sederhana ini sebagai oleh-oleh paling spesial untuk kalian. Awalnya mimpi pun sulit tapi kalian membuat semua ini menjadi nyata. Siapa saja bisa selanjutnya. Semangaaaat !!!

Terimakasih
ขอบคุณค่ะ
kòbkûn ká

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Oleh: Revi Nurmaola Salam, Mahasiswa Pendidikan Sosiologi 2016