Bisa atau tidak, tetap harus konfirmasi ya!

 

Bisa atau tidak, tetap harus konfirmasi ya!

“Bisa atau tidak, tetap harus konfirmasi ya!” kalimat tersebut mungkin terdengar sepele, tetapi sebenarnya mengandung makna yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita bekerjasama dengan orang lain, baik dalam ruang lingkup pekerjaan, organisasi, atau bahkan pertemanan sekalipun, kita harus budayakan konfirmasi ya guys. Seperti contoh misalnya, dalam ruang lingkup pekerjaan atau organisasi akan diadakan rapat untuk membahas suatu program kerja. Kita sebagai pihak yang terlibat, harus mengkonfirmasi apakah kita bisa menghadiri atau tidak rapat tersebut. Tak hanya itu, kita juga harus mengkonfirmasi apabila sekiranya kita akan terlambat dalam menghadiri rapat tersebut. Hal ini bertujuan supaya teman-teman yang lain bisa langsung memulai rapat dan dapat mengefisienkan waktu.

            Tak hanya di ruang lingkup yang formal seperti pekerjaan dan organisasi, dalam lingkup pertemanan pun kita harus budayakan konfirmasi nih, guys. Seperti contoh lagi misalnya, kita sepakat dengan teman-teman yang lain untuk nongkrong di suatu tempat. Apabila kita bisa ataupun tidak bisa ikut nongkrong atau bahkan kemungkinan akan terlambat, kita harus konfirmasi juga ya guys. Biasanya nih, dalam ruang lingkup pertemanan seringkali teman-teman yang sepakat untuk pergi, bertanya “jadi nggak ya, perginya?” lalu teman yang lain pun menjawab “nggak tau nih, nggak ada kabar dari yang lain”. Nah loh! Akhirnya acara pergi pun tidak ada kepastian dan berakhir dengan hanya sebatas wacana. Dengan kata lain, jangan digantung tanpa kepastian ya guys, seperti doi ngegantungin hubungan tanpa kepastian, hiks.

            Budaya konfirmasi ini tidak hanya diterapkan apabila kita ingin mengkonfirmasi bisa atau tidaknya mengikuti kegiatan. Budaya konfirmasi juga bisa diterapkan seperti apabila kita akan terlambat mengikuti kegiatan, atau hanya sekedar menjawab pertanyaan dari teman-teman yang bertanya di grup WhatsApp. Sekedar menjawab “ya” atau “tidak”, “tau” atau “tidak tau”, mungkin akan sangat bermakna bagi orang yang bertanya. Yang namanya kita bertanya, pasti butuh jawaban bukan? Apalagi kalo pertanyaannya penting. Jangan dikacangin ya guys!

            Guys, budaya konfirmasi ini bisa kita mulai dari sekarang dan dari diri sendiri dulu ya pastinya. Supaya teman-teman yang lain juga terpengaruh untuk dapat membudayakan konfirmasi dalam segala hal. Yuk, kalau bukan sekarang, kapan lagi? Kalau bukan diri sendiri, siapa lagi? ^^