Pandemi COVID-19 Meningkat, Masyarakat Enggan Menggunakan Masker
Penulis: Karin Hans Priliska/ Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia
Februari
merupakan bulan dimana Indonesia dinyatakan sebagai salah satu negara yang
terkena penyebaran COVID-19. Penyebaran COVID-19 di Indonesia tak kunjung turun
meski kini sudah tinggal menghitung hari untuk berganti tahun.
Pemerintah
melalui satuan penanganan COVID-19 melaporkan pada tanggal 20 Desember 2020
tercatat sebanyak 664.930 kasus positif Corona yang awal semula hanya
terjangkit 2 orang pada bulan maret. Dengan 541.811 kasus pasien sembuh dan
19.880 pasien meninggal dunia.
Pada kamis
(3/12/2020) Bandung dinyatakan kembali memasuki zona merah dan diberlakukan kembali PSBB proporsional selama 2 minggu kedepan, serta kebijakan penghimbauan
untuk memakai masker secara ketat.
Pada kasus
tingginya kasus COVID-19 seharusnya masyarakat semakin khawatir dan sadar akan
pentingnya penggunaan masker dan menerapkan Protokol Kesehatan. Tapi sayangnya,
data atau pengamatan di lapangan tidak menunjukkan hal demikian.
Masyarakat
menganggap bahwa COVID-19 hanya permainan belaka dan sudah tidak ada. Hal ini
diketahui karena mereka merasa bahwa mereka jauh dengan COVID-19. Selain itu
juga mereka merasa bahwa hal ini hanya menghambat rezeki mereka.
“Sebenernya
mah neng, COVID-19 udah engga ada. Buktinya saya aja yang sering kontak dengan
orang lain sampai sekarang masih sehat” ujar seorang pengemudi online. Hal ini
tentunya tidak dibiarkan begitu saja. Sebagai seorang mahasiswa perlahan saya
beri tahu untuk tetap berhati-hati dan menerapkan Protokol Kesehatan.
Untuk
mengurangi atau mencegah dampak COVID-19, Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia memiliki kegiatan yang bertujuan
untuk mencegah dan menanggulangi dampak COVID-19, yaitu KKN TPPD COVID-19. Dengan
kegiatan ini, mahasiswa UPI dapat membantu dan mengedukasi masyarakat untuk
mencegah dampak
Ada beberapa
program diantaranya, pembagian masker dan handsanitizer bagi daerah yang dirasa
kurang kesadaran untuk menggunakan dan menerapkan Protokol Kesehatan, juga
penyebaran brosur dan penempelan spanduk mengenai Adaptasi Kebiasaan Baru
(AKB). Hal ini diharapkan agar masyarakat semakin sadar untuk menerapkan Protokol Kesehatan.
Meskipun
demikian, masih banyak daerah yang tinggi kesadarannya untuk menggunakan
masker dan menerapkan Protokol Kesehatan. Kita harus tetap mengapresiasi
daerah-daerah dan tetap menjaga daerah-daerah yang dirasa masih harus diedukasi
atau diingatkan kembali.
Bagaimanapun
itu, kami selalu menginginkan yang terbaik bagi masyarakat dan saudara-saudara
diluar sana. Semoga kami semua selalu dilindungi dan dijauhi dari covid-19.