Pembelajaran Daring Mengakibatkan Culture Shock Sektor Pendidikan di SDN 086 Cimincrang . KKNT UPI 2021

Penulis: Rima Listia

Februari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization telah menetapkan virus Covid-19 sebagai virus yang berbahaya sehingga mengakibatkan pandemi secara global atau pandemi yang terjadi hampir di seluruh belahan dunia. terjadinya pandemi Covid-19 tersebut jelas sangat berpengaruh bagi segala sektor kepentingan dunia salah satunya adalah Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara yang juga terkena dampak dari adanya pandemi Covid-19 baik bagi sektor ekonomi, kesehatan, sosial budaya, dan yang tak kalah penting adalah sektor pendidikan. salah satu sektor yang meangalami dampak perubahan signifikan dari adanya Pandemi Covid-19 ini yaitu sektor pendidikan. sistem penerapan sekolah formal maupun non-formal yang awalnya offline menjadi online. Terhitung sejak Maret 2020 hingga sampai saat ini proses pembelajaran sekolah masih dilakukan secara online. sempat terdapat wacana sekolah akan dibuka offline secara bertahan, akan tetapi pada Juni tahun 2021 ini tingkat penyebaran virus tersebut mengalami peningkatan, belum lagi ditambah dengan keberadaan virus varian baru, yaitu virus Covid-19 varian Delta, yang kemudian sebagai upaya penurunan dan pencegahan penularan, pemerintah mengambil tindakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau yang kita ketahui PPKM.

Sebagai upaya untuk tetap menstabilkan sektor pendidikan dikala Pandemi, Universitas Pendidikan Indonesia mengusung tema Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi MBKM pada Masa Pandemi Covid-19 yang mulai dilaksanakan pada tanggal 3 Juli-3 Agustus 2021. penulis sebagai salah satu peserta kegiatan KKN Tematik tahun ini mengusung tema Pendidikan yang dilakukan di SDN 086 Cimincrang, Kelurahan Cimincrang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung. Dalam rangka sebagai upaya untuk mendukung dan sebagai peran serta mahasiswa untuk mewujudkan Tri Darma Perguruan Tinggi.

Lantas, efektifkah pembelajaran online di SDN 086 Cimincrang? semenjak tahun ajaran baru yang dimulai pada tanggal 19 Juli 2021, penulis mendapatkan kesempatan untuk melakukan pendampingan kepada kelas 5, yang terbagi kedalam 2 rombel (rombongan belajar). notabene untuk peserta didik yang sudah duduk dibangku kelas 5 seharusnya sudah bisa membaca dan berhitung bukan? ya, bagi sebagian target keberhasilan pendidikan untuk peserta didik kelas 5 adalah sudah mampunya mereka membaca dan berhitung, baik membaca kalimat pendek maupun panjang dan juga berhitung penjumlahan, pengurngan, perkalian dan juga pembagian. akan tetapi, pada fakta di lapangan untuk kelas 5 SDN 086 Cimincrang ini sebagian besar peserta didiknya masih terbata-bata dalam membaca dan berhitung. entah hal ini dikarenakan proses pembelajaran berubah dari offline menjadi online ataukah hal ini merupakan kesalahan sistem pengajarannya, atau mungkinkah kebiasaan anak yang mengalami perubahan setelah adanya pandemi ini.

kurangnya kemampuan peserta didik ini, bukanlah menjadi hal yang memalukan bagi sekolah dan guru-guru sebagai tenaga pendidik di sekolah ini, akan tetapi hal ini menjadi pemicu semangat untuk giat memberikan pengajar terbaik dan dengan metode terbarukan untuk membantu peserta didik melewati bisa dibilang masa krisis ini. pembelajaran tatap muka di kelas saja, masih terdapat beberapa kendala yang sering muncul dan dialami oleh peserta didik, apalagi hal ini terjadi pada pembelajaran daring, ada kendala tidak memiliki smartphone untuk menunjang pembelajaran ada yang tidak memiliki kuota, dan ada juga orangtua yang acuh terhadap kegiatan pembelajaran online tersebut. beberapa upaya telah dilakukan untuk memberikan metode pembelajaran yang dapat membantu proses belajar mengajar online, dimulai dari google meeting sebagai sarana untuk tatap muka secara daring, video pembelajaran untuk menambah pemahan peserta didik, kegiatan membaca sebelum jam kelas mulai guna sebagai bentuk upaya meningkatkan minat literasi anak dan melatih kemampuan membaca peserta didik, juga pemberian tugas rumah sebagai upaya pelatihan bentuk tanggung jawab peserta didik selama berada dan berkegiatan di rumah saja.


berbagai upaya yang telah dilakukan oleh berbagai pihak tersebut, demi tercapainya tujuan pendidikan Indonesia semoga menjadi ladang pembuka berhasilnya upaya meningkatkan kemampuan peserta didik, walaupun pandemi menjadi salah satu rintangan yang dirasa membosankan, akan tetapi umat manusia salah satunya pengajar, murid, dan orangtua murid mendapatkan pengalaman baru dalam dunia pendidikan. semoga apa yang menjadi harapan bagi segala civitas sektor pendidikan menjadikan pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik lagi.