Baik Ga Ya Hidup Perfeksionis?
Oleh : Eneng Rita
Dalam masyarakat yang semakin kompetitif, Setiap orang mendambakan kehidupan yang sempurna. Atau yang sering disebut perfeksionis. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa manusia tidak dapat menjangkaunya. Tetapi ini tidak berarti bahwa kita tidak berusaha menjadi yang terbaik.
Menjadi yang terbaik di bidang tertentu berarti mengarahkan segenap kemampuan terbaik untuk menyelesaikan pekerjaan. Ya, siapa pun yang bekerja keras dapat mencapai tujuan pencapaian ini, sehingga termotivasi untuk mencoba lebih baik dari sebelumnya. Namun, keinginan untuk menjadi yang terbaik di bidang pekerjaan tentu berbeda dengan menjadi seorang perfeksionis.
Seorang perfeksionis ialah orang yang bekerja sangat keras (atau biasa disebut gila kerja/workaholic) dan menginginkan semua yang dilakukan atau semua yang orang lain lakukan sempurna. Sayangnya, perfeksionis tidak selalu dianggap sebagai fitur positif.
Perfeksionis biasanya didorong oleh rasa takut akan kegagalan. Takut ditolak dan dikritik. Tak heran, jika keinginan untuk kesempurnaan tidak terpenuhi, kecemasan dan stres akan muncul. Pada akhirnya, kecemasan ini memanifestasikan dirinya dalam perasaan tidak pernah puas atau bangga, karena perfeksionis berpikir mereka tidak melakukannya dengan cukup baik, bahkan jika itu tidak sempurna.
Maka jika belum dan tidak siap menjadi perfeksionis, hiduplah sewajarnya serta tetap dalam batasan. So, tidak tercela pula hidup sesuai kemampuan yang terpenting do your best dimana pun berada.