Tim PKM Universitas Pendidikan Indonesia Lolos dalam Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Tahun 2021 dengan Menggaungkan Fenomena Sosial Penggunaan Dating Apps di Masa Pandemi Covid-19

       Program Kreeatifitas Mahasiswa atau yang lebih dikenal dengan istilah PKM merupakan agenda tahunan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia, salah satu ajang bergengsi yang selalu ditunggu-tunggu oleh para mahasiswa di berbagai Perguruan Tinggi. Pasalnya, para mahasiswa di seluruh Indonesia dapat mengajukan gagasan kreatif dan inovatifnya dalam bentuk proposal penelitian yang digolongkan menjadi beberapa kategori yaitu; PKM Riset (PKM-R) , PKM Kewirausahaan (PKM-K), PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM), PKM Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PKM-PI), PKM Karsa Cipta (PKM-KC), PKM Gagasan Futuristik Konstruktif (PKM-GFK) dan PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT).

Salah satu tim yang berhasil lolos dalam pendanaan PKM tahun 2021 ini ialah tim dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang mengusung penelitian dalam bidang sosial humaniora. Terdapat hal yang unik karena tim yang ketuai oleh Frismayanti Fitrianingrum (mahasiswa Pendidikan Sosiologi angkatan tahun 2017) yang beranggotakan Jalu Rafli Ismail (mahasiswa Pendidikan Geografi angkatan tahun 2018), Nadhila Zulfa Khairani (mahasiswa Psikologi angkatan tahun 2019) dan Shafira Dewi Faza (mahasiswa Akuntansi angkatan tahun 2020) ini mengusung sebuah fenomena sosial yang cukup kekinian, yaitu penggunaan dating apps atau aplikasi kencan online dengan judul ‘Fenomena Pencarian Partner Casual Sex Relationships Menggunakan Aplikasi Kencan Daring Tinder di Masa Pandemi Covid-19’.

Ditemui secara online, Frisma selaku ketua dari tim menjelaskan bahwa awal mula pengusulan proposal penelitian sosial humaniora tersebut adalah bagaimana ia dan tim melakukan riset awal mengenai penggunaan aplikasi kencan daring di masa pandemi, didapatkan hasil bahwa adanya peningkatan penggunaan aplikasi kencan online di berbagai wilayah di Indonesia, salah satunya adalah penggunaan aplikasi Tinder. 

“Latar belakangnya adalah keadaan lockdown di masa pandemi yang membuat jenuh sehingga aplikasi kencan daring dapat menjadi alternatif untuk berkenalan dan berkomunikasi dengan orang baru” tutur Frisma.

Merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh ketua tim pada tahun 2019 mengenai fenomena penjalinan hubungan friend with benefits dan one night stand di kalangan mahasiswa kota Bandung, memperlihatkan bahwa aplikasi kencan daring, salah satunya Tinder menjadi medium untuk menemukan partner seks. Seperti diketahui bahwa hubungan friend with benefits dan one night stand yang merupakan salah dua dari jenis hubungan casual sex adalah hubungan yang menitikberatkan pada unsur pemenuhan kebutuhan seksual tanpa keterikatan secara romantis.

Dosen pembimbing tim yaitu Dr. Siti Nurbayani, M.Si yang juga menjabat sebagai wakil dekan 3 bidang kemahasiswaan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) upi, mengatakan bahwa dirinya tertarik pada usulan proposal penelitian tersebut dikarenakan memungkinkan hasil yang dapat menjabarkan perubahan sosial baru yang dihadirkan oleh globalisasi dan penggunaan masif media sosial sehingga hasil dari penelitian diharapkan dapat memberikan suatu awareness serta tindakan preventif terkait dampak penggunaan media sosial, perhatian terhadap pendidikan seksualitas yang komprehensif serta mengungkap bahwa masa pandemi juga berpengaruh pada dinamika kehidupan sosial-budaya.