Santap Karya : "Kamu"

 “Kamu”
Oleh: R.A. Aisyah Putri


Hai! Apa kabar kamu?

Ini aku, hehe

Di tulisan ini, aku mau menceritakan tentang kamu

Namun, kumulai tulisan ini dengan ragu-ragu


Ragu karena takut orang lain tau tentang kamu

Ragu karena takut selang waktu tulisan ini diunggah, aku menyesal membuatnya karena merasa geli dan malu.

Tapi tidak apa-apa, pikirku. Semoga. Aamiin.


Aku mulai saja ya?


Tapi tunggu, baiknya kamu kusebut apa ya dalam tulisan ini?

Ah, setelah dipikir-pikir, baiknya tetap kusebut kamu.

Begitulah caraku memanggil kamu.

Bukankah panggilan “kamu” adalah panggilan paling romantis di dunia ini?


Sebentar-sebentar, bagaimana ya orang-orang bisa membayangkan tentang kamu?

Apa kusebut saja kamu ini seorang laki-laki yang suka memakai kemeja lengan pendek?

Atau laki-laki yang suka memakai jam tangan kecil di lengan sebelah kanan?

Hmm, atau kusebut saja kamu ini laki-laki yang suka sekali makanan pedas, suka minum kopi, tidak suka makanan manis tapi suka donat, sangat suka cakwe, dan hanya makan bubur ketika sedang sakit saja?

Hahaha, itu kamu banget!


Tapi-tapi, apa ya yang akan kuceritakan tentang kamu?

Apa kuceritakan saja tentang bagaimana kamu membuatku tenang ketika pertama kali bertemu?

Hmm, atau kuceritakan saja tentang kamu yang sangat menyenangkan ketika bertemu, dan semenyebalkan itu ketika jauh?

Oh, atau kuceritakan saja apa-apa yang aku dan kamu bicarakan ketika kamu mengantarku pulang kerumah?

Atau, kuceritakan saja bagaimana aku dan kamu bisa jadi sedingin ini?

Aduh, aku bingung!


Tunggu, selama aku menulis ini, aku jadi sadar

Ternyata, kamu masih duduk manis dalam pikirku

Sengaja enggan pergi atau bagaimana?

Kamu juga masih jadi topik favoritku untuk dibicarakan dan dikenang sebelum tidur.

Ayolah, jangan egois! berikan kesempatan orang lain untuk berada di posisi itu.


Selain bikin repot, kamu bikin lelah juga ya.

Bikin rindu, juga.

Sedikit,

banyak.


--</3--