KU KIRA BEGINI, TERNYATA BEGITU

Dalam kehidupan sebuah hal yang wajar menemukan perubahan,  seperti hal nya kita memasuki umur kepala dua (20 tahun), mulai identik dengan pertanyaan Life Quarter Crisis, Mulai membandingkan hidup dengan orang lain, wah si dia sudah sangat maju sekali hidupnya, wah si dia sudah punya mobil di usia muda, wah dia memiliki jejaring bisnis yang pesat. Beban hidup mulai terasa, secara tidak sadar kepercayaan diri kita mulai berangsur memudar, mulai takut melangkah, takut dengan apa kata orang, ku kira awalnya semua akan berjalan lancar, kuliah cepat selesai, kerja langsung sukses, D4 Bisa diraih (Duduk Diam Duit Datang), segala sesuatu terpenuhi tapi nyatanya tidak, itu semua harus diusahakan, Dan memang untuk berusaha itu pasti ada rintangan, ada ujian menghadang, namun hadiahnya pun pasti besar di depan sana, dan semuanya pun tentunya membutuhkan proses.

Ku kira begini, ternyata begitu, semua rencana yang kita sudah buat seolah seperti domba dimakan serigala, tampaknya indah, Namun dunia seperti memaksa kita untuk tiarap, apalagi seperti pandemi sekarang ini, semua rencana impian dipukul mundur kebelakang, apakah kamu merasakan itu? Merasakan hal yang sama? Tenang kamu tidak sendirian

Laksana cahaya diujung lorong, begitulah pertolongan dari –NYA, Masalah kita boleh besar, beban kita boleh besar, tapi ingat kita punya Allah yang maha besar, yang harus kita lewati di moment seperti ini adalah bersabar, nikmati segala prosesnya, kita sedang diuji untuk menjadi seorang pejuang, pemenang di medan pertempuran,  apakah kita memilih gugur? Atau bertambah harum?

Ku kira begini, ternayata begitu, sudah saatnya kita benahi diri, stop membandingkan hidup kita dengan orang lain, stop merasa insecure, stop mendengarkan celotehan negatif, sekarang kamu adalah orang yang baru , dan masa lalu sudah terlewat, masa depan masih suci, dan masa sekarang adalah pemberian, maka cara terbaik adalah melakukan yang terbaik hari ini

Dr. William Osler, seorang ahli bedah dan filsuf besar diawal abad ke duapuluh, dari ceramah yang diberikannya kepada para mahasiswa di Yale University, yang intinya dia mengatakan cara terbaik untuk bersiap menghadapi hari esok adalah dengan berkonsentrasi melakukan pekerjaan hari ini secara baik dengan seluruh kecerdasan dan antusiasme. Itulah satu satunya cara untuk mempersiapkan masa depan.

Ku kira begini, ternyata begitu. Memang, pada dasarnya hidup itu bukan seperti apa yang kita inginkan, tetapi hidup itu seperti apa yang kita jalani saat ini

Iman Ahmad 2021