Santap Karya : Terperangkap Sangkar Perasaan

 Terperangkap Sangkar Perasaan
Oleh : Eneng Rita

Acap kali terkesima dengan sosoknya yang kembali menghampiri. Datang tanpa diundang, pergi pun tanpa diantar dan bahkan kata pamit sekalipun tak terbesit lagi. Malunya, kamu selalu mengaminkan dan menantikan hal itu.

Kala itu menjadi kali pertama melihatnya. Tepat di ruang yang tidak lebih dari seratus meter persegi. Dengan membopong brand cukup ternama di bahunya. Pun kemeja dan celana chino rapi turut melengkapi tampilannya. Ditambah pula dengan ciamik arloji di tangan kirinya. 

Tegur sapa dilakoni, baik di dimensi nyata maupun maya walaupun rentang waktu tidak lama. Hingga sekarang terekam sudah, dan  bisa bisanya berdiam tenang dalam ingatan. Membuat kamu terperangkap bak burung dalam sangkar. Padahal asumsimu cukup kuat, semuanya seakan biasa saja bagi sosoknya. 

Matahari tengah tinggi, bertanda waktu besimpuh kepada Sang Illahi. Surau surau tersenyum lebar menyambut kedatangan insan insani. Namun lain bagi kamu. Tempat itu menjadi saksi bisu dimana kamu terkesima karena sosoknya datang lagi. Menghalangi jalan untuk bersuci namun semakin meyakinkan perasaan dalam diri. Dan lagi lagi kamu semakin tidak bisa keluar padahal pintunya terbuka lebar. 

Purnama demi purnama kian terlewati. Lemahnya kamu masih terjebak dalam sangkar perasaan yang sama padahal di struktur oleh diri sendiri dan kenyataannya belum tentu berpihak. Seakan-akan kamu menentang takdir Tuhan. Dimana, tidak bisa dielakkan hidup berubah dan semuanya akan tumbuh dan berkembang. Namun, ikhwal dengan perasaan kamu yang berdiam diri dan menetapkan sosoknya tetap disana. 

Semoga penantian dalam sangkar perasaanmu berbuah kebahagiaan dan Tuhan kehendaki:)