Realita Keluarga Pada Era Globalisasi

Muhammad Ferdy Ramadhan

Keluarga merupakan sekumpulan orang yang di hubungkan oleh perkawinan, adopsi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan social dari individuindividu yang ada di dalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama (Handayani, 2013). Selain itu, keluarga adalah seperangkat bagian yang saling tergantung satu sama lain serta memiliki perasaan beridentitas dan berbeda dari anggota dan tugas utama keluarga adalah memelihara kebutuhan psikososial anggotaanggotanya dan kesejahteraan hidupnya secara umum.

Bentuk-bentuk keluarga pada zaman sekarang secara umum cenderung mengarah pada bentuk nuclear family (keluarga inti) terutama yang tinggal di perkotaan. Keluarga yang tinggal di kawasan pedesaan pun sudah jarang ditemukan bentuk keluarga luas (extended family) yang hidup dalam tempat tinggal yang sama. Dari beberapa studi keluarga menyimpulkan bahwa adanya fenomena tersebut merupakan dampak dari modernisasi. Aktivitas yang langsung berkaitan adalah aktivitas industri yang mendorong orang untuk bekerja di sektor industri dan meninggalkan tempat tinggalnya serta membentuk keluarga yang terpisah dari keluarga besarnya.

Orang tua kurang mengerti bagaimana membesarkan anak-anak mereka. Situasi ini menjadi semakin rumit ketika memasuki globalisasi di era ini. menunjukkan dampak globalisasi hari ini, termasuk orang yang menerima informasi dari berbagai belahan dunia, sebagai akibat dari perkembangan teknologi yang pesat. Hal ini berdampak positif dan negatif khususnya pada keluarga.

Peran keluarga menyebabkan adanya pergeseran nilai dan sikap anggota keluarga yang semula irasional menjadi rasional sedangkan pengaruh negatif adanya terhadap pendidikan keluarga adalah anggota keluarga merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktifitas, dimana kadang mereka lupa bahwa mereka adalah mahluk sosial yang perlu berinteraksi dengan sesamanya, sehingga intensitas interaksi antar anggota keluarga berkurang. Pengaruh negatif tersebut berdampak signifikan terhadap peran orang tua khususnya dalam melakukan controlling terhadap anaknya. Peran pendidikan keluarga diantaranya mengarahkan anak-anaknya agar mampu menghadapi banyaknya tuntutan serta menanamkan nilai dan sikap pada anak. Nilai dan sikap yang ditanamkan pada anak tercermin dalam sikap serta perilaku orang tua sebagai teladan yang dapat dicontoh anak

Referensi:

Bangsa, K. (2015). Optimalisasi Peran Keluarga dalam Pendidikan Karakter Bangsa. 129–141.

Handayani. (2013). Konsep Keluarga Pengertian Keluarga Tipe Keluarga. Unimus, 7–61.

Zahra, A. C. A., Nurofik, J. M., Dermawan, K. I., & Widyatno, A. (2019). Peran Pendidikan Keluarga dalam Menghadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional & Call Paper, 128–132.