Standar Kehidupan Tidak Seringan Standar MotorOleh: R.A. Aisyah Putri
“Kamu harus jadi PNS ya, biar hidup kamu ga susah”
“Cepat cari pacar dong, tante seumuran kamu udah punya anak loh!”
“SMA nya ambil jurusan IPA aja, biar gampang cari kerja”
Kalimat seperti diatas sudah tidak asing lagi didengar, karena lingkungan sekitar bahkan orangtua seringkali menuntut kita untuk melakukan hal-hal yang “ideal” menurut mereka.
Menurut mereka, menjadi PNS merupakan pekerjaan terbaik, karena dapat menjamin kehidupan hingga tua.
Menurut mereka, umur sekian harusnya sudah menikah, karena kalau sudah terlalu tua, sulit untuk mendapatkan pasangan.
Menurut mereka, jurusan yang diambil saat SMA sangat menentukan profesi kamu kedepannya, karena kalau salah pilih, kamu akan sengsara!
Dan masih banyak lagi contoh lainnya yang mengharuskan kita untuk memenuhi standar ideal menurut orang-orang disekitar kita. Mengkotak-kotakkan sesuatu karena menurut mereka, hal tersebut merupakan hal yang paling baik yang dapat kita lakukan.
Memiliki standar akan sesuatu merupakan hal yang benar, karena dengan hal tersebut, kita dapat mencapai tujuan yang kita inginkan. Tetapi, apakah standar yang ditetapkan oleh orang-orang di sekitar kita merupakan hal terbaik bagi kita?
Dalam menjalankan kehidupan, kita sendirilah yang tau minat dan passion kita, apa yang kita sukai, hal yang bisa atau tidak bisa dilakukan, dan apa yang perlu dilakukan demi mencapai tujuan. Maka dari itu, kita sendirilah yang berhak untuk menentukan standar kehidupan kita. Jika menurutmu suatu hal tersebut adalah yang terbaik untukmu, maka lakukanlah dengan sungguh-sungguh sampai tujuanmu tercapai!
Tentu orang lain juga dapat memberikan masukan atau nasihat kepada kita, namun tidak dengan menentukan standar kehidupan kita. Hidup adalah pilihan, diri sendirilah yang memilih untuk menjadi apa dan siapa kita kedepannya. Maka dari itu, pilihlah sesuatu yang terbaik untukmu, tentukan standar kehidupanmu, dan mulai lakukan itu dengan sungguh-sungguh!