This
is Why Latto-Latto is So Famous
Oleh
Mahlisa Oktaviana
Dimana
bumi dipijak, di sana ada Latto-Latto.
Sebuah
quotes dikala permainan latto - latto
yang sedang membumi, mulai dari si kecil hingga nenek kakek pun memainkannya.
Siapa sih yang gak tau permainan bola
keras ini? Latto-latto atau yang disebut dengan clackers balls toys di Amerika ini telah menarik banyak perhatian
masyarakat. Hal ini karena permainan yang berbetuk dua bola padat keras yang
diikat seutas tali tersebut mengeluarkan bunyi yang khas, sehingga membuat
pemainnya ketagihan untuk memainkan Latto-latto tersebut. Namun, selain karena
bunyinya yang khas, permainan bola padat ini juga memiliki beberapa faktor
lainnya yang membuat permainan tersebut menjadi catch on atau menarik perhatian loh.
Menurut
Jonah Berger (2013) dalam bukunya yang berjudul Contagius: Why Things Catch On mengungkapkan bahwa ada enam prinsip
yang membuat things tersebut dapat
menyebar, yaitu social currency,
triggers, emotion, public, practical value, dan stories. Lalu, bagaimana ketenaran permainan Latto-latto ini jika
dikaitkan dengan teori dari Berger tersebut?
Social Currecy
Atau
bisa diartikan sebagai mata uang sosial. Mata uang sosial, yaitu keadaan dimana
seorang individu membicarakan serta menyebarkan cerita hal-hal istimewa tentang
suatu produk. Seperti kasus permainan Latto-latto ini, masyarakat banyak
membicarakan keunikan serta keistimewaan dari permainan bola keras ini,
sehingga membuat orang-orang penasaran, apakah keunikan tersebut nyata atau
hanya hoax.
Triggers
Atau
pemicu ini merupakan suatu rangsangan yang akan membuat orang berpikir tentang
suatu produk. Dalam permainan Latto-latto ini hal yang menjadikan pemicu
orang-orang memikirkannya adalah bunyi nya yang khas, yaitu “tek tek tek”. Di
masa ini, ketika ada bunyi tersebut, maka Quotes
dimana bumi dipijak, di sana ada Latto-latto akan muncul dengan sendirinya di
dalam pikiran kita.
Emotions
Dalam bukunya, Berger berpikir bahwa dalam mempromosikan suatu produk, maka perlu untuk membangkitkan emosi yang tepat pada target pasarnya. Dalam permainan Latto-latto ini membuat berbagai emosi itu muncul. Mulai dari emosi marah karena stok kesabarannya habis tidak dapat memainkan Latto-latto ini hingga ada juga yang ber-euforia karena kesenengan dapat memainkan Latto-latto ini.
Public
Lagi
dan lagi, dimana bumi dipijak di sana ada Latto-latto. Mulai dari bocil hingga orang dewasa pun memiliki
permainan Latto-latto ini. Ada yang dimulai dari anak atau sepupunya yang
meminta untuk dibelikan mainan bola keras ini kepada orang tua ataupun kakak
nya, lalu orang tua dan kakak nya tersebut mencoba mainan itu hingga ketagihan
dan pada akhirnya ikut membeli mainan bola keras tersebut.
Practical Value
Nilai praktis dari permainan
Latto-latto ini yaitu mudah dibawa kemana saja. Sehingga, para bocil hingga orang tua pun dapat
memainkannya di mana pun dan kapan pun.
Stories
Suatu cerita dapat menjadikan suatu
produk itu menembus kekacauan. Dibalik permainan Latto-latto yang unik ini, ada
juga loh masyarakat yang mengaitkan
dengan berbagai konspirasi. Sehingga, hal ini membuat permainan ini semakin
terkenal, terutama di seluruh wilayah di Indonesia.
Inilah beberapa alasan, mengapa
mainan Latto-latto bisa se-terkenal itu. Maka, sekarang jangan bosan kalau di
mana pun dan kapan pun kalian selalu denger bunyi “tek-tek-tek”. Namun, walaupun
permainan ini terbilang aman untuk anak kecil, tapi kalian juga harus tetap
hati-hati ya dalam memainkannya karena bola-bola tersebut sangat keras.
Sehingga, jika terkena pukulan bola tersebut dengan tekanan yang tinggi, maka
akan menyebabkan luka lebam loh.
Referensi
Berger, J. (2016). Contagious: Why things catch on. Simon and Schuster.
Swatling, C. (2020). Book Review-Contagious: Why Things Catch On. Marriott Student Review, 4(1), 8.
Jones, R. P. (2010). Trade‐Off:
Why Some Things Catch on and Others Don't. Journal
of Product & Brand Management.