Fatamorgana

Fatamorgana
Oleh: Daniello Rudolf Laukon

 

Untukmu, Fatamorganaku.

Sosok maya yang tak bisa ku lihat apalagi ku dekap.

Sosok maya dengan segala kata pembawa rasa.

Entah tawa, keresahan, kecewa, hingga air mata.

Sosok yang terasa begitu dekat padahal terpisah oleh jarak.

 

Hei Fatamorganaku.

Hatiku memilihmu.

Meski sepenuhnya sadar akan dunia kita yang semu.

Tapi hatiku jelas mengharapkanmu.

 

Kebahagiaan dan kenyamanan yang ku rasa bukan ilusi semata.

Dan aku hanya ingin membuatmu bahagia.

Karena kita sama-sama tau, kita tak bisa selamanya berada di sini.

Di dunia virtual yang penuh dengan berbagai imaji.

 

Ujung cerita yang akan segera kita temui.

Di mana segalanya begitu menyakitkan, ketika kita berakhir di sini.

Dan ketika itu terjadi, aku hanya ingin kamu menjadikan segala kenangan bahagia sebagai memori.

Bukan kebencian atau kekecewaan yang akan membuatmu tersakiti.

 

Jadi tolong berikan aku sedikit waktu berhargamu selagi kita belum usai.

Akan ku lukisan ribuan lembar kisah indah untuk kamu kenang nanti.

Kisah serupa fatamorgana, dengan ribuan diksi penyelaras hati.