Dear, Figuran
Oleh: Tsani Fadilla Rahmi Firdayati
Suatu hari ada seorang anak yang selalu menjadi figuran di setiap lingkungan yang tempati, di lingkungan sekolah,masyarakat sekitar maupun di kalangan keluarga sendiri, dia selalu menjadi figuran atau lebih tepatnya seorang manusia yang selalu tidak di anggap oleh sekitarnya. Dimana dia selalu terabaikan oleh lingkungan sekitar dan dia selalu menganggap orang lain yang mengabaikannya angin lalu dia berpikir itu hal biasa setiap orang pasti merasakannya. Dia selalu ramah dan ceria dengan seorang sekitar walaupun selalu tidak ada yang menanggapinya orang sekitar selalu menganggap dia angin lalu.
Dimana dia baru menyadarinya setelah sekian lama waktu dia rasakan dan diapun berkata “Aku baru menyadarinya kalo hidupku seperti figuran yang dimana sama saja seperti patung yang tak di anggap seperti benda mati” ucap dia dan setelah itu diapun merenungkan sikap dia setiap hari diapun berucap “Apakah sikapku ada yang salah atau sikapku aneh?” sambil merenung dan diapun berucap lagi “Dan kenapa setiap orang sekitarku selalu tidak menganggapku?” setelah kejadian dimana dia selalu merenung dan saat itu tidak memikirkan lagi.
Seorang anak ini pun merubah dirinya dan saat itu dia sangat berubah drastis menjadi cuek dan dingin dalam lingkungan sekitar, tidak ada lagi seorang anak yang ramah dan ceria yang ada cuman ada seorang anak yang acuh dengan lingkungan sekitar.