“Sometimes holding thigh is more hurt than let
it go”.
Awalnya kata kata itu hanya sebatas kata
bagiku, namun kini menyimpan makna yang dalam.
Sore itu isi kepalaku penuh dengan perdebatan. Suasana campur aduk antara marah dan putus asa. Hingga muncul pertanyaan – pertanyaan dalam kepalaku.
“apakah masih bisa dinamakan cinta jika
bersama saja hanya terus saling menyakiti?”
“apakah masih bisa dinamakan cinta jika ada
masalah saja hilang dan berharap akan selesai dengan sendirinya?”
“apakah masih bisa dinamakan cinta ketika di
depan seolah tidak apa-apa tapi nyatanya menyimpan luka yang dalam?”
“apakah masih bisa dinamakan cinta jika
mengungkapkan sesuatu saja selalu ‘tidak tahu’?”
ahh apa mungkin menurutnya komunikasi bisa
berjalan walau hanya satu arah??
dan apakah masih bisa dinamakan cinta jika
saat keadaan renggang saja malah sibuk mencari nyaman bersama orang lain?
Bukannya menyelesaikan apa yang terjadi, malah sibuk mencari jalan pintas
sendiri.
Namun kini waktu telah usai menjawab semua,
saat itu ia hanya saja belum terbiasa. Saat itu ia tak mau untuk melepas karena
takut kesepian, bukan takut menyakiti! Setelah menemukan yang ia inginkan ia
tinggalkan semua tanpa kepastian dan tanpa sedikitpun penjelasan yang terucap
darinya.
Tiba-tiba saja sudah ada playlist bersama yang
baru! Tiba-tiba saja sudah ada foto bermesra!!! Hahahaha
Naif, selalu saja telat sadar harusnya sedari
awal aku menerima fakta bahwa ia tidak seberharga itu untuk ditangisi. Faktanya
saat aku larut terlalu dalam, saat itu ia hanya memikirkan dirinya sendiri.
Kini berhasil lepas darinya aku merasa
menemukan diriku sendiri, lepas darinya aku merasa lepas dari kesengsaraan dan
kekecewaan. Mungkin kata kata itu terkesan jahat sekali, tapi sungguh gambaran
yang aku rasakan sebelum lepas darinya sulit untuk dilupakan! Menangis tiap
malam, menangis depan umum, merasa tidak berharga, menyalahkan diri sendiri,
dan selalu mempertanyakan perasaan ku sendiri.
Tapi syukur kini aku sudah lepas dari kesengsaraan
itu. Tanpa melupakan kebaikan yang pernah ia berikan doaku selalu sama, semoga
ia berkembang menjadi lebih baik, semoga kebahagiaan dan kesehatan selalu
menyertainya kapan pun dan di mana pun ia berada.
End of the story
Yashh “sometimes Holding thigh is more hurt
than let it go”
So? Jangan takut melepaskan sesuatu yang terus
mengikis dan menyakiti, barangkali dengan melepas kamu bisa mendapat pelajaran
berharga, mendapat sesuatu yang jauh lebih baik, lebih berkembang dan lebih
menyayangi diri sendiri.