Bumantara
karya : Qonitah Zalikhah Yuselly
Senja berlabuh di lereng berbalut kabut pinus,
menyulam jingga pada langit yang dingin. Dari timur, cahaya perlahan merekah,
membangunkan pucuk padi yang masih menggenggam embun.
Bumi Pasundan bernafas pelan, menyimpan denyut yang
tak kasat mata. Jarak hanyalah sehelai benang samar, namun debar menjelma
irama, mengalun lirih seperti gamelan jauh.
Kota Kembang menautkan senja dan cahaya timur dalam
satu cakrawala. Rahasia itu tetap tinggal, tak terucap, namun selalu bergetar
di antara cahaya dan jingga.